Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tanpa Persetujuan Israel, Orang-orang di Al Shifa Berusaha Menguburkan 120 Jenazah

Orang-orang yang terjebak di dalam Rumah Sakit Al Shifa di Gaza berencana menguburkan 120 jenazah karena situasinya tidak dapat dipertahankan.

14 November 2023 | 20.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gambar satelit menunjukkan rumah sakit Al-Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Gaza 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang yang terjebak di dalam Rumah Sakit Al Shifa di Gaza berencana mulai menguburkan jenazah di dalam kompleks rumah sakit pada Selasa, 14 November 2023, tanpa persetujuan Israel karena situasinya tidak dapat dipertahankan, kata dua sumber di rumah sakit tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahmed Al Mokhallalati, seorang ahli bedah, dan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengatakan dalam wawancara telepon terpisah dari dalam kompleks tersebut bahwa lebih dari 100 jenazah telah terkumpul di sana, sehingga menciptakan krisis sanitasi yang akut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami berencana menguburkan mereka hari ini di kuburan massal di dalam kompleks medis Al Shifa. Ini akan sangat berbahaya karena kami tidak memiliki perlindungan atau perlindungan dari ICRC (Komite Internasional Palang Merah), tapi kami tidak punya pilihan lain, jenazah para syuhada mulai membusuk,” kata Qidra. “Orang-orang itu sedang menggali saat kita berbicara.”

Qidra menyebutkan jumlah jenazah yang terkumpul di Al Shifa sekitar 100. Mokhallalati mengatakan sekitar 120.

Rumah sakit tersebut, yang dikepung oleh pasukan Israel dan dekat dengan tempat terjadinya pertempuran sengit antara mereka dan Hamas, tidak lagi berfungsi secara normal, dengan kekurangan listrik, air dan kebutuhan pokok lainnya.

Mokhallalati mengatakan jenazah-jenazah tersebut menimbulkan bau busuk yang tak tertahankan dan menimbulkan risiko infeksi.

"Hari ini kami mengalami sedikit hujan... Benar-benar mengerikan, bahkan tidak ada yang bisa membuka jendela," katanya.

“Sayangnya tidak ada persetujuan dari Israel untuk menguburkan jenazah di dalam area rumah sakit,” katanya.

“Hari ini… warga sipil mulai menggali di dalam rumah sakit untuk berusaha menguburkan jenazah atas tanggung jawab mereka sendiri tanpa pengaturan apa pun dari pihak Israel.

“Penguburan 120 jenazah memerlukan peralatan yang banyak, tidak bisa dengan usaha tangan dan usaha satu orang. Butuh waktu berjam-jam untuk bisa menguburkan seluruh jenazah tersebut.”

Israel mengatakan Rumah Sakit Al Shifa terletak di atas terowongan yang menjadi markas para pejuang Hamas, yang harus disalahkan atas penderitaan mereka karena menggunakan pasien sebagai tameng manusia. Hamas membantah hal ini.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus