Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 31 bayi prematur di Rumah Sakit Al Shifa telah dievakuasi ke selatan Gaza. Kru ambulans Bulan Sabit Merah Palestina berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, memindahkan para bayi itu. Mereka akan dibawa ke Rumah Sakit Emirates di Rafah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari yang sama Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, mengatakan pada konferensi pers bahwa bayi-bayi tersebut telah dipindahkan ke Rumah Sakit Tal Alsultan di Rafah. Bayi-bayi itu akan dikirim ke rumah sakit Mesir bersama keluarga mereka besok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mohammed Zaqout, Direktur Jenderal Rumah Sakit Al Shifa mengatakan bayi prematur dievakuasi bersama dengan tiga dokter dan dua perawat. Dilansir dari Al Jazeera, ada enam ambulans Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengangkut bayi-bayi itu.
Pasukan Israel memerintahkan dokter, pasien, dan pengungsi di Rumah Sakit Al Shifa Gaza untuk mengosongkan Rumah sakit Al Shifa. Beberapa orang dipaksa untuk pergi dengan todongan senjata, kata dokter dan pejabat Palestina.
Tim WHO yang mengunjungi rumah sakit tersebut pada hari Sabtu melaporkan bahwa masih ada ratusan pasien di sana. Banyak pasien di rumah sakit dalam kondisi kritis, pasien trauma dengan luka infeksi parah, dan lainnya dengan cedera tulang belakang yang tidak dapat bergerak.
“Pasien dan staf kesehatan yang mereka ajak bicara sangat ketakutan akan keselamatan dan kesehatan. Mereka memohon untuk dievakuasi,” kata badan tersebut. WHO menggambarkan Rumah Sakit Al Shifa sebagai zona kematian.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan editor: Tak Punya Dokumen, 56 WNI Dipulangkan oleh KBRI Abu Dhabi