PERLUCUTAN senjata nuklir Amerika-Soviet tak semudah yang dibayangkan Presiden Ronald Reagan. Dua minggu menjelang persetujuannya ditandatangani, kesulitan mulai menghadang. Tapi pertemuan Presiden Reagan dan Sekjen Mikhail Gorbachev yang merupakan puncak kesepakatan nuklir itu sudah telanjur dijadwalkan 7-10 Desember depan di Washington. Dan tak bisa ditawar lagi. Kesulitan baru timbul setelah Selasa pekan lalu Menlu AS George Shultz dan rekannya dari Uni Soviet, Eduard Shevardnadze bertemu di Jenewa, Swiss. Mereka berhasil menetapkan pasal-pasal realisasi penghancuran senjata nuklir kelas menengah -- INF (Intermediate Nuclear Forces), satu terobosan besar yang disambut sukacita oleh masyarakat dunia pecinta damai. Tapi ketika Shultz mengadakan pertemuan dengan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) timbul masalah. Belgia menyatakan tidak akan berbuat apa pun, sebelum persetujuan ditanda tangani. Perdebatan di Senat AS juga tidak mulus. Kubu Republik dan Demokrat bersitegang dalam membahas rincian tahap-tahap penghancuran INF. Beberapa senator Republik menyatakan, AS berada pada posisi yang dirugikan, terutama dalam kesepakatan mengontrol instalasi nuklir masing-masing. Tapi dilemanya juga ada. Bila rincian ini tidak disetujui, Uni Soviet akan menang propaganda dan menuduh AS mengingkari persetujuan. Yang menjadi masalah ialah bagaimana menilai kekuatan nuklir AS dan Soviet, yang jelas-jelas memiliki jenis persenjataan berbeda. INF, yang mempunyai kategori jarak pencapaian 500-5.500 kilometer, misalnya harus dihitung dari jumlah hulu ledak nuklir, posisi, dan jenis peluru kendali yang membawanya. Pada kesepakatan penghancuran INF yang akan diledakkan dengan bahan peledak Tri-Nitro Tuluen, (bahan bakar nuklirnya boleh dialihkan ke reaktor nuklir untuk tujuan damai), kedua pihak bingung. Uni Soviet mengaku memiliki 1.000 peluru kendali jarak menengah, dan 1.000 berjarak pendek, dengan total 3.000 hulu ledak nuklir. Yang manakah dari jenis rudal Soviet itu yang setaraf dengan 800 rudal menengah Pershing II dan Tomahawk milik AS, yang seluruhnya membawa 800 hulu ledak nuklir? Pihak Uni Soviet juga mengalami hambatan. Tim perundingnya terpaksa menunda pembicaraan, karena ragu apakah data yang akan diungkapkan bisa dibawa ke meja perundingan atau masih harus dirahasiakan. "Beberapa bulan lalu saya bisa ditembak mati karena menyodorkan data-data ini," ujar seorang perunding yang minta namanya dirahasiakan. Perlucutan senjata yang disepakati kedua pihak memang boleh dibilang sudah mencapai tingkat "berbuka-buka". Selain penghancuran INF, akan diatur pula sistem pengawasan agar rudal serupa tidak diproduksi lagi. AS akan dikunjungi sekitar 300 pengawas Soviet, yang disebar ke berbagai basis produksi nuklir AS yang paling rahasia. Termasuk basis percobaan nuklir Magna, Utah, Salt Lake City, yakni pangkalan rudal Pershing II (termasuk INF) dan juga MX yang masuk kategori ICBM (rudal antarbenua). Inilah bagian persetujuan yang paling mencemaskan orang-orang Republik, yang masih bercuriga pada Uni Soviet. Reagan mencoba mengatasi kekhawatiran itu dengan proyek nuklir paling mutakhir SDI (Self-Defence Initiative) yang lebih dikenal sebagai Star Wars -- pertahanan nuklir ruang angkasa. Namun, banyak senator Republik sangsi apakah proyek yang sangat mahal ini akan bisa berlanjut, bila Reagan tak lagi duduk di kursi presiden. Lalu apa kata Uni Soviet tentang Star Wars Reagan? "Itu urusan dalam negeri Amerika Serikat," ujar Viktor Karpov, ketua delegasi perunding Soviet di Jenewa. JIS, kantor-kantor berita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini