DI dalam laut Uni Soviet jaya, begitu, dunia percaya selama ini. Soalnya, angkatan laut Beruang Merah konon sangat ditakuti karena keperkasaan kapal-kapal selamnya. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini armada itu diperlengkapi dengan kapal selam yang di Barat mendapat julukan tipe Mike -- kapal selam model terakhir yang didesain dengan lebih sempurna, diperlengkapi peralatan sangat canggih, dan mampu membawa roket-roket berkepala nuklir jarak jauh. Dan kelebihan utamanya, jenis itu menggunakan baling-baling yang karena bunyinya halus tak mudah dilacak radar. Tapi kisah keperkasaan itu tampaknya ketemu batunya pekan silam. Sebuah kapal selam eksperimen lain tipe Mike tenggelam di Laut Artik, sekitar 180 km sebelah barat daya Pulau Beruang, atau kurang lebih 500 km dari lepas pantai Norwegia. Kapal itu sedang berlayar di lautan internasional, dan konon sedang melakukan percobaan-percobaan sistem persenjataan mutakhir yang dimiliki negeri superkuat itu. Menurut para ahli militer Barat, bila benar kapal yang tenggelam, itu sedang menjalankan tugas eksperimental, itu berarti kapal selam yang dibuat pada 1983 itu adalah satu-satunya dari jenisnya yang dimiliki oleh Uni Soviet. Dengan demikian tenggelamnya kapal yang sekarang sudah pecah menjadi beberapa bagian dan tergeletak di kedalaman sekitar 1.500 meter itu merupakan suatu kehilangan besar buat Uni Soviet. "Diperlukan waktu yang panjang dan usaha yang tak mudah hagi mereka untuk membangun lagi kapal eksperimen lain itu," kata Kapten Richard Sharpe, redaktur Jane's Fihting Ships, seorang ahli kapal perang. Dengan kata lain, kekuatan Soviet di dalam laut tampaknya sekadar mitos. Yang kini dicemaskan oleh Norwegia, negeri terdekat dengan lokasi kecelakaan itu, menyebarnya gelombang radiasi dari kapal nuklir tersebut. Rakyat dan pemcrintah Norwegia sangat menyesalkan Soviet yang terlambat memberi tahu insiden yang kemungkinan. membawa akibat berat untuk lingkungan. Meskipun Minggu pekan ini, sehari setelah insiden itu terjadi, Mikhail Gorbachev memberi tahu Perdana Menteri Norwegia Gro Harlem Brundtland, bahwa dua reaktor nuklir yang ada di dalam kapal itu sudah dimatikan, hingga kebocoran radiasi bisa dicegah. Kecelakaan kapal selam yang berawak 75 pelaut itu, menurut Izestia, surat kabar pemerintah Soviet, disebabkan oleh hubungan jarak pendek yang lalu menyebabkan kebakaran. Itu menyebabkan 46 pelaut tewas, sementara 29 awak kapal yang lain bisa diselamatkan dari dinginnya air laut. Tapi dua orang akhirnya meninggal juga. Sementara itu kantor berita Tass menyatakan bahwa komandan kapal termasuk di antara yang meninggal. Inilah kecelakaan yang kelima kalinya terjadi atas kapal selam nuklir Uni Soviet sejak 1970. Yang kini masih disangsikan adalah pernyataan pihak Soviet bahwa berdasarkan sampel air laut di sekitar kecelakaan, dinyatakan tak ada kontaminasi radioaktif.AD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini