JIKA tak ada aral melintang, Noboru Takeshita akan hadir dalam gedung parlemen Jepang di Tokyo, Selasa pekan ini. Perdana menteri Jepang yang makih beruban ini bermaksud menjelaskan keterlibatannya dalam skandal Recruit yang kian mengguncang kedudukannya. Dalam sidang darurat parlemen itu diharapkan Takeshita mengungkapkan tuduhan atas dirinya, yakni soal penerimaan dana 30 juta yen dari perusahaan Recruit Cosmos Co. Selain itu, ketika menjabat Sekjen LDP, Partai Demokrasi Liberal, pada 1986-1987, dikabarkan, ia menerima dana politik lebih dari 100 juta yen dari perusahaan tersebut. Perusahaan raksasa ini membeli tiket pesta politik yang diadakan Takeshita di hotel-hotel terkemuka di Jepang. Nanti uang itu dipakai sebagai dana LDP. Agaknya kesediaan Takeshita untuk melakukan pengakuan dosa ini erat hubungannya dengan sidang parlemen untuk membahas RAPBN 1989 pada 28 April ini. Gara-gara pemboikotan pihak oposisi yang menuntut agar bekas PM Nakasone menjelaskan keterlibatannya dengan skandal Recruit di sidang parlemen -- pemerintah Jepang belum dapat mencairkan APBN yang besarnya 60 trilyun yen lebih. Untuk membiayai keperluan negara sampai Mei mendatang, Jepang baru mengesahkan anggaran sementara yang jumlahnya cuma 9,2 trilyun yen. Krisis politik yang melanda Jepang kini memasuki tahap paling rawan. Itu boleh dibilang telah meruntuhkan citra LDP, dan membuat PM Takeshita semakin kehilangan dukungan rakyat. Hasil poll pendapat yang dilakukan beberapa media massa Jepang menunjukkan, hanya satu dari 10 orang Jepang yang masih mau mendukung pemerintahan Takeshita. Sementara itu, pihak oposisi mulai unjuk gigi dengan mengumumkan pemerintah bayangan, pekan lalu. Sebagai pemimpinnya terpilih Nyonya Takako Doi dari Partai Sosialis Jepang, sedangkan Junya Yano dari Partai Komeito (Pemerintahan yang Bersih) menjabat sebagai menteri perdagangan. Adapun kursi menteri pertahanan diberikan kepada Eiichi Nagasue dari Partai Sosialis Demokrat. Dalam konperensi puncaknya di Kyoto, Jumat pekan lalu, mereka sepakat mengajukan tuntutan agar PM Takeshita mengundurkan diri, dan majelis rendah dibubarkan. Adakah itu akan mengubah rencana perjalanan Takeshita ke ASEAN akhir April ini? Menurut kabar di Jepang, rencana itu belum akan berubah. Bila demikian boleh diharapkan "Dekrit Jakarta" akan dinyatakan Takeshita dalam kunjungannya ke Indonesia. Dekrit itu antara lain berisi kesediaan pemerintah Jepang untuk tetap membantu negara-negara ASEAN. Tampaknya Jepang, yang kini diakui sebagai kreditor terbesar di dunia. berusaha agar politik luar negerinya tak terganggu dengan kasus saham Recruit. Baru setelah kembali ke Tokyo, besar kemungkinan Takeshita akan mengundurkan diri, dan membubarkan majelis rendah. Dan sebuah teka-teki kini ramai disebarkan di Tokyo: "Pohon Sakura yang mulai berbunga di Tokyo, memang menyenangkan hati. Tapi bunganya sebentar lagi akan jatuh berserakan. Mana yang lebih cepat gugur, Takeshita ataukah bunga itu? Jawaban mungkin bisa ditebak dari isi pidato Takeshita, Selasa pekan ini.Seiichi Okawa (Tokyo)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini