KEKUASAAN tentara Thailand semakin mengerut di bawah pemerintahan baru Perdana Menteri Chuan Leekpai. Pekan lalu kabinet Chuan mencabut peraturan yang memberi wewenang penuh kepada militer untuk mengamankan suasana darurat dalam negeri. Berdasarkan Internal Security Act (undang-undang keamanan dalam negeri), yang diberlakukan sejak tahun 1979, peraturan itu memberi kekuasaan kepada Angkatan Darat untuk memanggil pasukan dan menggunakan senjata guna mengatasi demonstrasi atau pemogokan buruh. Peraturan inilah yg membenarkan pemerintahan Jenderal Suchinda Kaprayoon bulan Mei lalu untuk menindas demonstrasi mahasiswa yang memprotes pengangkatan Suchinda sebagai perdana menteri. "Mulai sekarang semua operasi militer yang berkaitan dengan peredaan demonstrasi politik atau yang lainnya harus disetujui lebih dulu oleh kabinet," kata Jenderal Sombat Rodphotong, wakil menteri pertahanan. Adanya pencabutan peraturan itu berarti tugas pengamanan dan ketertiban dikembalikan kepada Kementerian Dalam Negeri, yang kini dipimpin oleh Jenderal Chavalit Yongchaiyudh, bekas Panglima Angkatan Bersenjata. "Tenaga yang diperlukan oleh Departemen Kepolisian, maupun persenjataannya, akan disesuaikan dengan tanggung jawab baru itu," kata Chavalit. Berkenaan dengan itu Panglima Angkatan Darat Jenderal Wimol Wongwanich mengumumkan bahwa jumlah personalia tentara akan dipotong 10% tahun ini. Lalu masa wajib militer, yang kini dua tahun, akan diubah menjadi satu tahun saja. "Angkatan Darat telah mempelajari usul-usul pemerintah tentang pemotongan jumlah personalia dan kami setuju semua itu," kata Wimol. Pemotongan jumlah personalia militer itu didasarkan atas usul-usul Dewan Pertahanan, badan yang ditunjuk oleh Perdana Menteri Chuan untuk mempelajari penyusunan kembali struktur organisasi Angkatan Bersenjata Thailand. Dewan tersebut mengusulkan agar jumlah tentara dikurangi sampai 25% dalam dasawarsa mendatang. Sebagai imbalannya, Wimol minta perhatian soal persenjataan dan peralatan militer. "Persenjataan kami harus bisa mengikuti perkembangan teknologi," katanya. YI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini