Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Skotlandia Humza Yousaf pada Jumat membagikan video sedih dari ibu mertuanya, Elizabeth El-Nakla, yang mengunjungi Gaza bersama suaminya ketika konflik antara Hamas dan Israel dimulai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini akan menjadi video terakhir saya. Semua orang di Gaza bergerak menuju tempat kami berada. Satu juta orang, tidak ada makanan, tidak ada air dan masih ada (pasukan Israel) yang membom mereka saat mereka pergi,” kata El-Nakla sambil menangis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di mana kita akan meletakkannya? Tapi menurut saya, semua orang di rumah sakit ini tidak bisa dievakuasi.
“Di mana umat manusia, di mana hati orang-orang di dunia yang membiarkan hal ini terjadi di zaman dan zaman ini. Semoga Tuhan membantu kami, selamat tinggal,” kata Elizabeth El-Nakla dalam pesan video.
Dalam peningkatan ketegangan Timur Tengah yang dramatis, pasukan Israel melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan berlebihan terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.
Konflik tersebut dimulai pada Sabtu lalu ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel, sebuah serangan mendadak yang memiliki banyak aspek termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Respons Israel meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007.
Pilihan Editor: Temui Menlu AS, Presiden Palestina Sebut Relokasi Paksa Warga Gaza adalah Nakba Kedua
ANADOLU