Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang di Thailand berusaha keras menemukan silinder logam dengan kandungan radioaktif berbahaya yang hilang dari pembangkit listrik pekan ini. Pihak berwenang memperingatkan masyarakat akan risiko kesehatan yang serius jika mereka menemukan tabung radioaktif ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengumuman itu hanya dua bulan setelah Australia terpaksa meluncurkan perburuan serupa untuk menemukan kapsul radioaktif kecil yang terletak di pinggir jalan raya. Kapsul Australia itu hilang di pedalaman terpencil yang terletak ratusan mil dari kota besar terdekat. Sementara itu tabung Thailand telah menghilang di daerah yang jauh lebih padat penduduknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tabung radioaktif tersebut berbentuk silinder, berukuran panjang 30 sentimeter (4 inci) dan lebar 13 sentimeter (5 inci). Tabung dilaporkan hilang selama pemeriksaan rutin oleh staf pada 10 Maret 2023, di pembangkit listrik tenaga batu bara di Prachin Buri, sebuah provinsi di Thailand tengah, sebelah timur ibu kota Thailand di Bangkok.
Provinsi ini berpenduduk hampir setengah juta orang dan terdapat beberapa taman nasional terbaik Thailand, termasuk Taman Nasional Khao Yai yang terkenal di kalangan wisatawan lokal dan internasional. Taman-taman itu dapat ditempuh dengan sehari perjalanan dari Bangkok, kota besar yang luas dengan sekitar 14 juta orang.
Menurut para ilmuwan, tabung itu adalah bagian dari silo dan mengandung Caesium-137, zat yang mengandung radioaktif tinggi dan berpotensi mematikan. Tim pencari dan drone telah dikerahkan untuk mencari silinder yang hilang, menurut pernyataan dari Office of Atoms for Peace (OAP), regulator pemerintah untuk penelitian radioaktif dan nuklir di Thailand.
Wakil Sekretaris Jenderal Pennapa Kanchana mengatakan bahwa mereka menggunakan peralatan deteksi radioaktif untuk menemukan silinder tersebut. “Kami sedang mencari di toko-toko daur ulang sampah di daerah tersebut,” katanya. “Kami (menggunakan) peralatan survei untuk mendeteksi sinyal. Untuk area yang tidak dapat kami jangkau, kami telah mengirimkan drone dan robot,” ujarnya Rabu.
Menurut polisi Thailand, silinder itu telah sejak Februari tetapi baru secara resmi dilaporkan hilang oleh perusahaan Pembangkit Listrik Nasional 5 pada hari Jumat. Polisi telah memeriksa rekaman CCTV dari pabrik tersebut, kata kepala polisi distrik Si Maha Phot Mongkol Thopao, tetapi terhalang oleh “pemandangan terbatas” dari mesin tersebut.
Para ahli memperingatkan bahwa Caesium-137 dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi orang-orang yang bersentuhan dengannya. Risiko untuk kesehatan mulai dari luka bakar kulit akibat paparan jarak dekat, penyakit radiasi, dan risiko kanker yang berpotensi mematikan, terutama bagi mereka yang terpapar tanpa disadari untuk jangka waktu yang lama.
CNN