Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tiga Tentara Israel Tewas Akibat Serangan Drone Hizbullah

Hizbullah melakukan serangan besar-besaran ke markas militer Israel kemarin. Tiga orang tentara Israel tewas.

14 Oktober 2024 | 08.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tank Angkatan Darat Israel diangkut, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 10 Oktober 2024. REUTERS/Ammar Awad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tiga tentara Israel tewas dalam serangan pesawat tak berawak atau drone oleh Hizbullah di kota tengah Binyamina pada hari Minggu, 13 Oktober 2024. Hizbullah mengatakan pihaknya melancarkan serangan drone terhadap pangkalan pelatihan militer Israel di selatan kota Haifa pada Minggu malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Satu skuadron drone diluncurkan ke sebuah kamp pelatihan di Binyamina, sebelah selatan Haifa," kata Hizbullah. Serangan itu adalah sebagai tanggapan terhadap serangan Zionis termasuk serangan udara Israel di kawasan Basta dan Nweiri di Beirut tengah yang menewaskan 22 orang pada hari Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain menewaskan tiga tentara Israel, serangan drone Hizbullah melukai 67 lainnya, termasuk delapan orang yang berada dalam kondisi kritis. Hizbullah menargetkan sekelompok tentara Israel.

Serangan itu adalah salah satu yang paling serius ke Israel selama satu tahun perang. Sistem pertahanan udara Israel yang canggih membuat jarang sekali orang terluka akibat pesawat nirawak atau rudal. Media Israel melaporkan bahwa dua pesawat nirawak diluncurkan dari Lebanon. Militer Israel mengatakan satu di antaranya berhasil dicegat.

Ini adalah kedua kalinya dalam dua hari pesawat nirawak menyerang Israel. Pada hari Sabtu, selama hari libur Yom Kippur di Israel, sebuah drone menyerang di pinggiran kota Tel Aviv, menyebabkan kerusakan tetapi tidak ada korban luka.

Serangan itu terjadi pada hari yang sama ketika Amerika Serikat mengumumkan akan mengirim sistem pertahanan udara baru ke Israel untuk membantu meningkatkan perlindungannya terhadap rudal.

Pada Minggu, 13 Oktober 2024, Amerika Serikat mengumumkan akan mengirim sistem antirudal canggih dan tentara ke Israel. Tujuannya adalah memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal oleh Iran.

Presiden AS Joe Biden mengatakan langkah itu dimaksudkan untuk membela Israel yang sedang mempertimbangkan kemungkinan membalas Iran. Pada awal Oktober, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel.

Amerika Serikat telah mendesak Israel untuk mengurangi segala potensi yang bisa memicu perang lebih luas di Timur Tengah, menurut para pejabat. Biden secara terbuka menentang serangan Israel terhadap infrastruktur energi Iran.

Israel kini berperang dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Keduanya adalah kelompok militan yang didukung Iran. Israel diperkirakan akan menyerang Iran sebagai balasan atas serangan rudal awal bulan ini, meskipun belum disebutkan bagaimana atau kapan. Iran mengatakan akan menanggapi setiap serangan Israel.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus