Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel menahan lebih dari 240 warga Palestina, temasuk puluhan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara yang digeledah pada Jumat, 27 Desember 2024. Militer Israel dan Kementerian Kesehatan Gaza membenarkan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Abu Safiya, juga ikut ditahan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa staf rumah sakit yang dibebaskan militer Israel pada Jumat malam, 27 Desember 2024, menceritakan mereka telah dipukuli oleh tentara Israel. Militer Israel mengklaim Rumah Sakit Kamal Adwan telah digunakan sebagai pusat kendali bagi operasi militer Hamas dan mereka yang ditahan adalah yang diduga sebagai anggota Hamas. Militer Israel mengakui menahan Abu Safiya untuk diinterograsi lebih lanjut karena dia dicurigai terlibat dalam operasi Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Hamas pada Jumat, 27 Desember 2024, membantah tuduhan Israel telah menjalankan operasi militer dari rumah sakit tersebut selama 15 bulan berkecamuknya perang Gaza. Hamas bahkan dapat memastikan tidak ada anggotanya di rumah sakit itu. Hamas belum mau berkomentar soal 240 warga Palestina dan tenaga kesehatan Rumah Sakit Kamal Adwan yang ditahan Israel.
Dalam pernyataanya pada Sabtu, 28 Desember 2024, Hamas mendesak PBB dan organisasi internasional lainnya agar melakukan intervensi demi melindungi rumah sakit tersisa di Gaza dan fasilitas medis lainnya di Gaza utara dan memberikan suplai kebutuhan medis. Hamas juga menyerukan tim pemantau PBB agar di kirim ke fasilitas medis di Gaza untuk membuktikan ucapan Hamas.
WHO mengatakan penggeledahan Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara telah membuat fasilitas kesehatan itu tidak bisa berfungsi. Rumah Sakit Kamal Adwan adalah satu dari tiga fasilitas medis yang masih tersisa di Gaza
“WHO sangat terkejut dengan kejadian penggeledahan pada Rumah Sakit Kamal Adwan. Rumah sakti itu secara sistematis telah berada dalam pengepungan selama lebih dari 80 hari di Gaza utara dan membuat \hidup 75 ribu warga Palestina berada dalam risiko,” demikian keterangan WHO
Sejumlah pasien telah dievakuasi dari Rumah Sakit Kamal Adwan ke Rumah Sakit Indonesia, yang tidak layanan medisnya untuk sementara mati. Tenaga kesehatan masih dilarang untuk ke Rumah Sakit Indonesia. Ada pula pasien dan tenaga kesehatan yang dibawa ke fasilitas kesehatan lainnya.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Kemlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini