Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tito dan istrinya (sambungan)

Presiden tito dikabarkan telah pisah dari istrinya yovanka, yang dianggap sebagai salah seorang yang berpengaruh di belakang kepresidenan. tindakan tito terhadap istrinya menimbulkan suatu pertanyaan.

7 April 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KUTUKAN partai mungkin akan mirip dengan apa yang pernah dikerjakan oleh Partai Komunis Cina terhadap nyonya Mao. Begitu kabar semula dari Belgrado tentang nasib nyonya Presiden Tito. Tapi ternyata setelah menunggu hampir tiga minggu belum diumumkan juga. Barangkali ini disebabkan karena Tito berkeberatan. Sementara itu Branco Mikulic, ketua cabang partai komunis Bosnia-Hercegovina dan pemuka partai terkemuka mengatakan bahwa berita-berita yang dilansir pers.harat mengenai Tito dan Yovanka hanyalah isapan jempol belaka. Walaupun demikian, hampir semua kedutaan asing barat maupun timur di Belgrado melaporkan bahwa perpecanan telah melanda rumah tangga pemimpin Yugo itu. Pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri memberikan indikasi bahwa Tito dan isterinya tidak scrumah lagi. Yovanka pasti sedang diasingkan di suatu villa presiden yang ada di Dedinje, di pinggir Belgrado. Sedangkan Tito sendiri berdiam di sebuah peristirahatan yang lebih sederhana, terletak kira-kira satu kilometer dari tempat Yovanka. Villa yang ditinggali Tito adalah tempat mereka berbulan madu 25 tahun yang lalu. Manipulasi Politik Dalam pada itu tim dokter kepresidenan telah menganjurkan agar Tito beristirahat paling kurang selama tiga minggu. Dan ini oleh kalangan diplomatik ditapsirkan sebagai akibat dari perjalanan selama dua bulan terus menerus ke luar negeri dan inspeksi dalam negeri barubaru ini. Persoalan keluara juga dihubungkan dengan kelelahan Tito ini. Katanya manipulasi-manipulasi politik yang dilakukan oleh Yovanka telah mengganggu kesehatan sang pemimpin. Berita terakhir yang tak kalah menariknya mengenai hubungan Tito dengan isterinya ini adalah bakal terbitnya sebuah buku yang dikarang oleh Dusko Doder, bekas koresponden The Washington Post di Eropa Timur. Buku yang berjudul The Yugoslavs itu antara lain mengungkapkan suatu peristiwa di musim dingin 1944. Ketika itu tiga pimpinan puncak komunis Yugo mengadakan suatu pertemuan khusus yang rahasia di suatu bagian kota Belgrado yang telah dibebaskan. Acaranya adalah mencari jalan keluar untuk kehidupan Tito. Ketika itu Tito berumur 52 tahun, seorang pemimpin gerilya komunis yang melawan pendudukan Nazi. Ia sedang patah hati karena kematian Zdenka, isterinya yang meninggal karena tbc hanya beberapa minggu sebelum kaum partisan menguasai seluruh Yugo. Ketiga orang itu -- Edward Kardel (orang nomor dua sekarang), Alexander Rankovic (bekas kepala intelijen sampai tahun 1966) dan Milovan Djilas (sampai tahun 1954 merupakan idiolog Yugo) -mendiskusikan buat mencari pasangan untuk sang pemimpin. "Tito adalah kepala negara dan kami tak bisa membiarkannya turun ke kota mencari sendiri perempuan," demikian kata Djilas. "Karenanya, suatu jalan harus dicari." Rankovic mengajukan saran agar agen-agen sekuritinya memilih beberapa wanita muda yang cantik dan terpercaya secara idiologis. Mereka akan dipekerjakan dalam staf Tito. "Dan untuk seterusnya, biarlah alam yang menentukan, "sambung Djilas. Tanpa setahu Tito, rencana Rankovic ini dijalankan. Yovanka Budisavljevic, seorang wanita muda berumur 21 tahun dengan senyum menawan, ditugaskan sebagai orang yang mengurus lemari pakaian Tito. Ia memenuhi syarat yang dikehendaki pada waktu itu: latar belakang petani, lagak tak dibuat-buat, kesetiaan yang tak diragukan terhadap cita-cita komunis dan punya pengalaman tiga tahun bertugas dalam pasukan partisan Tito. "Pada waktu itu kami khawatir kalau-kalau Tito jatuh ke dalarn pelukan wanita borjuis Belgrado yang tingkah lakunya diatur, bau parfum, pendidikan tinggi dan lain-lain penyakit borjuis," demikian Djilas ingat. Yovanka, yang perkawinannya dengan Tito diumumkan pada tahun 1952 merupakan seorang isteri ideal. Ia sangat memperhatikan kesehatall suaminya dan ternyata tak mempunyai ambisi-ambisi politik. Namun, karena setiap hari ia berada di samping Tito, Yovanka pun jadi kekuatan politik di belakang kursi kepresidenan. Sementara itu popularitas Tito di mata rakyat telah melebihi kepopuleran partai sendiri. Sehingga nyatanya Tito jadi penguasa tunggal. Usianya bertambah dan makin lama ia makin menyandarkan diri pada segolongan orang tertentu yang sangat dekat dengan dia. Tentu saja ke dalam kelompok ini termasuk pula Yovanka. Para penggede Yugo yang berusaha untuk mempengaruhi Tito tak jarang mendekati Yovanka untuk mendapat dukmgan. Kata atau komentarnya terhadap seseorang bisa meruntuhkan karir orang itu. Pengaruh Yovanka ini dibuktikan dengan kejatuhan Jenderal Ian Miskovic kepala intelijen dan keamanan negara. Suatu waktu di tahun 1973 ia memberikan komentar mengenai kesehatan Tito di muka Yovanka. Keesokan harinya Tito menyuruh stafnya untuk memberitahu sang jenderal supaya "tak usah dalang ke kantor lagi." Perkembangan terakhir mengenai tindakarl Tito terhadap isterinya ini menimbulkan suatu pertanyaan. Apakah tindakan ini dimaksudkan untuk membersihkan partai dan negara menjelang penarikan dirinya dari arena politik karena kesepuhannya. Ataukah pengaruh Tito sudah demikian menurun sehingga para bawahannya telah memaksa dia untuk menjalankan tindakan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus