Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tito pasrah

Untuk menyelamatkan jiwanya, kaki presiden tito diamputasi, sementara itu di beograd tito menyerahkan kekuasaan presiden kepada 3 orang a.l: lazar kolisovski, steva doronsjaki & dusan dracosavac.(ln)

26 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM usia 87, Josip Broz Tito masih gagah sampai belum lama ini. Hampir tidak kelihatan Presiden Yugoslavia itu berjalan dengan tongkat, jika ada. Tapi sebentar lagi, kalau umurnya panjang, dia memerlukan kereta dorong untuk bergerak karena tim dokter telah memotong kaki kirinya. Di Ljubljana, tempat dia dirawat, tim dokter semula mengoperasi untuk menghilangkan pembekuan darah pada urat nadi yang tersumbat di kakinya itu. Ternyata tidak berhasil. Tanda-tanda pembusukan malah mulai tampak pada ujung jari dan bagian lainnya yang tidak mendapat aliran darah. Kondisinya makin parah. Dari semula tim dokter melihat kemungkinan gagal itu dan pernah menganjurkan supaya kaki Tito diamputasi saja sebagai usaha menyelamatkan nyawanya. Tito yang tadinya menolak akhirnya pasrah. Hari Minggu lalu suatu rapat pimpinan negara dilakukan di kamar Tito. Segera sesudah itu kaki kirinya dipotong. Di luar rumahsakit itu telah terdengar kekhawatiran mengenai masa depan Yugoslavia. Adalah karena pengaruh Tito yang memimpin Yugoslavia sejak 1945 maka negeri itu tetap utuh dan bersatu. Masih ada persoalan minoritas etnis yang mengancam persatuan bangsanya, sedang ancaman Uni Soviet belum lenyap. Negara itu hampir saja dicaplok oleh Uni Soviet di zaman Stalin. Walaupun sama-sama komunis, Tito telah tidak membiarkan negaranya diatur oleh Kremlin. Sikapnya itu akhirnya ikut mendorong kelahiran gerakan non-blok. Sesudah intervensi Soviet di Afghanistan, para pejabat di Beograd khawatir bahwa Soviet akan tergoda pula untuk mengirim pasukan ke Yugoslavia bila Tito sudah pergi. Setidaknya, subversi Soviet diduga akan meningkat. Sebab itu pulalah Partai Komunis Yugoslavia (PKY) secara diam-diam melancarkan program pertemuan lokal di seluruh cabangnya. Bahkan mereka telah menghimbau rakyat untuk bersatu mempertahankan kebebasan politik yang selama ini dijalankan Tito. Sementara itu di Beograd diketahui bahwa Tito telah menyerahkan kekuasaan presiden kepada 3 tokoh yng menjadi kepercayaannya. Antara lain Lazar Kolisovski (65 tahun), Wakil Presiden yang selalu menjadi Penjabat Presiden kalau Tito sedang mengadakan perjalanan ke luar negeri. Dua tokoh lainnya ialah Stevan Doronjski, Ketua PKY dan Dusan Dracosavac Sekretaris PKY. Bahwa keadaan gawat dan timbul semacam kekhawatiran, ini terbayang juga dari disiagakannya seluruh angkatan bersenjata Yugoslavia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus