Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom pada Rabu, 4 September 2024, mengumumkan di X akan mengundurkan diri pekan depan. Billstrom, 50 tahun, memutuskan akan meninggalkan panggung politik, namun belum punya rencana apa yang akan dikerjakannya setelah ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini perasaan yang campur-aduk, antara sedih dan bangga bahwa saya telah mengabarkan perdana menteri kalau saya akan meninggalkan jabatan menteri luar negeri pada acara pembukaan parlemen pekan depan,” kata Billstrom.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Billstrom adalah politikus dari partai konservatif yakni Partai Moderat. Dia menduduki jabatan sebagai menteri luar negeri Swedia sejak Oktober 2022. Hingga berita ini diturunkan, tidak dijelaskan alasan pengunduran dirinya.
Di bawah kepemimpinan Billstrom, Swedia pada Januari 2024 resmi bergabung menjadi anggota NATO. Pengajuan ini untuk meningkatkan keamanan Swedia menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 memberi Swedia pilihan penting: bergabung dengan NATO atau mengambil risiko berdiri sendiri melawan negara tetangga yang semakin agresif.
Swedia akhirnya diterima NATO setelah Parlemen Turki meratifikasi upaya Swedia untuk menjadi anggota NATO. Majelis umum Turki, yang mayoritas dikuasai oleh aliansi Presiden Recep Tayyip Erdogan, memberikan suara 287-55 untuk menyetujui permohonan yang pertama kali diajukan Swedia pada 2022.
Billstrom menyambut baik persetujuan parlemen Turki. “Kami kini menantikan Presiden Erdogan menandatangani dokumen ratifikasi,” ujarnya ketika itu. Keanggotaan NATO mungkin tampak tidak kontroversial, namun sebagian warga Swedia khawatir hal itu menandakan perubahan mendasar dalam identitas mereka.
Semua anggota NATO harus menyetujui permohonan dari negara-negara yang ingin bergabung dengan aliansi tersebut. Ketika Swedia dan Finlandia meminta untuk bergabung pada 2022, Turki mengajukan keberatan atas perlindungan kedua negara terhadap kelompok yang dianggap Ankara sebagai teroris.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Menlu Retno: Paus Fransiskus Titip Salam ke Anak Muda Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini