Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Trump Kembali Desak Pengusiran Etnis Palestina dari Gaza

Donald Trump pada Senin malam menegaskan kembali keinginannya untuk melakukan pengusiran etnis warga Palestina dari Gaza.

28 Januari 2025 | 12.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin malam menegaskan kembali keinginannya untuk melakukan pembersihan etnis warga Palestina dari Gaza. Seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa 28 Januari 2025, Trump mengklaim ingin memindahkan warga Palestina di Gaza ke lokasi yang “lebih aman” seperti Mesir atau Yordania.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia juga mengatakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington “segera.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada Sabtu, Trump melontarkan gagasan untuk “membersihkan” Gaza setelah lebih dari 15 bulan genosida Israel menjadikan wilayah Palestina itu menjadi “situs yang hancur.”

Usulan Trump telah ditolak oleh Mesir, Yordania dan sekutu AS di wilayah tersebut. Usulan ini dikecam sebagai hal yang berbahaya dan ilegal karena pemindahan penduduk secara paksa merupakan kejahatan perang.

Seorang jurnalis situs berita AS Axios, mengatakan Trump membuat pernyataan terbarunya tentang masa depan Gaza dan penduduknya saat berbicara dengan wartawan di pesawatnya pada Senin malam.

Ketika ditanya tentang komentar tersebut, Trump mengatakan kepada wartawan pada Senin malam di Air Force One bahwa dia “ingin membuat warga Palestina tinggal di daerah di mana mereka dapat hidup tanpa gangguan dan revolusi serta kekerasan.”

“Anda tahu, jika Anda melihat Jalur Gaza, yang sudah bertahun-tahun menjadi neraka… selalu ada kekerasan yang terkait dengannya,” katanya.

Ketika didesak mengenai apa arti hal ini bagi solusi dua negara, dia mengatakan dia akan bertemu dengan Netanyahu “dalam waktu yang tidak lama lagi.”

“Dia datang ke sini untuk bertemu dengan saya,” katanya.

Trump juga telah mengadakan pembicaraan dalam beberapa hari terakhir dengan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang menentang pengusiran warga Palestina.

“Saya berharap dia mau mengambil beberapa (warga Palestina),” kata Trump tentang al-Sisi. “Kami banyak membantu mereka, dan saya yakin dia akan membantu kami.”

“Seperti yang mereka katakan, ini adalah lingkungan yang sulit, tapi saya pikir dia akan melakukannya, dan saya pikir raja Yordania juga akan melakukannya,” tambahnya.

Hampir seluruh dari 2,4 juta penduduk Jalur Gaza telah mengungsi akibat perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023

Gencatan senjata yang sedang berlangsung akan berlangsung selama enam minggu terakhir, memungkinkan pembebasan 33 sandera yang ditahan di Gaza terhadap sekitar 1.900 tahanan Palestina.

Selama fase pertama ini, persyaratan fase kedua harus dinegosiasikan, dengan tujuan membebaskan sandera terakhir dan mengakhiri perang secara pasti.

Tahap terakhir akan melibatkan rekonstruksi Gaza dan pengembalian jenazah sandera terakhir yang meninggal di penangkaran.

Pemerintahan mantan presiden Joe Biden menyusun serangkaian rencana untuk periode pasca-perang di Gaza, namun Trump sejauh ini tidak menyebutkannya.

Yordania dan Mesir telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menolak pengusiran warga Palestina dari tanah mereka, setelah pernyataan Trump sebelumnya tentang pembersihan Gaza dari warga Palestina.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus