Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ucapan Paus Fransiskus Saat-saat Terakhir Sebelum Wafat

Paus Fransiskus mengucapkan kata-kata terakhir sebelum wafat kepada asistennya. Apa isinya?

24 April 2025 | 08.00 WIB

Paus Fransiskus saat menerima kunjungan Leonardo DiCaprio. Foto: Instagram.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Paus Fransiskus saat menerima kunjungan Leonardo DiCaprio. Foto: Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus menyampaikan kata-kata terakhir kepada asistennya sebelum wafat pada Senin, 21 April 2025. Dilansir dari Vatican News, di antara kata-kata terakhir Paus Fransiskus adalah ucapan "terima kasih" kepada Massimiliano Strappetti yang menjadi asisten pribadinya di Vatikan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Paus berusia 88 tahun itu menyampaikan ucapan terima kasih karena telah mendorongnya untuk melakukan perjalanan terakhir dengan mobil pada hari Minggu setelah Urbi et Orbi. Ia beristirahat di sore hari, makan malam dengan tenang, dan kemudian tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal saat fajar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terima kasih telah membawaku kembali ke Square," ujar Paus Fransiskus kepada Strappetti.

Meninggalnya Paus Fransiskus pada hari Senin menandai masa berkabung bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus meninggal karena komplikasi yang berhubungan dengan stroke, diikuti oleh koma dan gagal jantung yang tak dapat disembuhkan.

Pemakaman Paus Fransiskus akan dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2025, diawali dengan misa pukul 10 pagi di Lapangan.

Sekitar pukul 5:30 pagi, tanda-tanda pertama bahwa Paus Fransiskus jatuh sakit mulai terlihat. Sekitar satu jam kemudian, Paus Fransiskus memberi isyarat dengan tangannya sebagai tanda selamat tinggal kepada Strappetti sebelum ia akhirnya jatuh koma.

Vatican News melaporkan bahwa kematian Paus Fransiskus seperti tiba-tiba. Ia tak merasakan penderitaan panjang meski sempat dirawat di rumah sakit akibat pneumonia ganda pada Februari lalu. 

Sehari sebelum wafat, Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah yang sarat keprihatinan atas situasi kemanusiaan di berbagai wilayah konflik dunia, terutama Jalur Gaza. Dalam kondisi kesehatan yang menurun, Paus tetap muncul sejenak di balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 20 April 2025, untuk menyapa 35.000 umat yang hadir. Ia terlihat lemah dan harus didampingi para ajudannya saat duduk menyaksikan pemberkatan Urbi et Orbi yang dibacakan oleh Uskup Agung Diego Ravelli.

Dalam pesan Paskah yang dibacakan oleh ajudan, Paus Fransiskus menggambarkan kondisi di Gaza sebagai kondisi yang mengkhawatirkan dan menyebutnya sebagai konflik yang menyebabkan kematian dan kehancuran serta menciptakan situasi kemanusiaan yang dramatis dan menyedihkan. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk segera menghentikan peperangan, membebaskan para sandera, dan membuka akses kemanusiaan.

“Saya menyampaikan kedekatan saya dengan penderitaan rakyat Israel dan Palestina. Saya mohon sekali lagi, untuk segera dilakukan gencatan senjata di Jalur Gaza, pembebasan para sandera dan akses terhadap bantuan kemanusiaan," kata Paus seperti dilansir dari Channel News Asia. Paus pun mengutuk keras meningkatnya antisemitisme di seluruh dunia, dan menyebutnya sebagai fenomena yang "sangat tragis dan memalukan".

Paus Fransiskus juga sempat bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance pada Minggu Paskah. Vance menerima rosario yang diberkati dari Paus Fransiskus bersama dengan telur Paskah untuk anak-anaknya.

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Kandidat Pengganti Paus Fransiskus



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus