Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Uni Eropa Hentikan Sementara Impor Gandum dari Ukraina

Uni Eropa memblokir impor gandum, tepung jagung, lobak dan biji bunga matahari dari Ukraina demi mengurangi kemandekan logistik

4 Mei 2023 | 12.00 WIB

Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia 21 Agustus 2020. [REUTERS / Yves Herman]
material-symbols:fullscreenPerbesar
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia 21 Agustus 2020. [REUTERS / Yves Herman]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa memblokir impor gandum, tepung jagung, lobak dan biji bunga matahari dari Ukraina. Kebijakan ini berlaku mulai Selasa sore, 9 Mei 2023, dan diproyeksi akan berakhir pada 5 Juni 2023 kecuali jika diperpanjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komisi Eropa mengumumkan pengecualian dan kebijakan pencegahan impor sementara terhadap empat produk tersebut dilakukan demi mengurangi kemandekan logistik di Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania dan Slovakia. Aturan dari Uni Eropa ini menggantikan larangan impor produk dari Ukraina yang diberlakukan oleh sejumlah anggota Uni Eropa.

 

Kyiv masih bisa menggunakan prosedur transit kepabeanan untuk mengekspor gandum dan produk biji-bijian ke negara Uni Eropa lainnya atau di luar anggota Uni Eropa. Hanya saja, Ukraina tidak bisa menjual produk-produk tersebut ke lima negara yang ada digarda depan (Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania dan Slovakia).

 

“Sofia, Budapest, Warsawa dan Bratislava telah berkomitmen mencabut kebijakan unilateral mereka untuk empat produk tersebut (gandum, tepung jagung, lobak dan biji bunga matahari) dan produk lainnya dari Ukraina,” demikian keterangan Komisi Eropa.

 

Sebagai imbal baliknya, Uni Eropa akan memberikan bantuan keuangan pada para petani di Ukraina. Hanya saja berapa besar jumlah uang yang dikucurkan, sampai Selasa sore, 2 Mei 2023, masih belum dibocorkan. Namun laporan sejumlah media menyebut pada akhir pekan lalu, paket bantuan keuangan yang bakal dikucurkan sebesar 100 juta euro (Rp 1,6 triliun).

 

Menurut Komisi Eropa, kebijakan ini diberlakukan untuk mengatasi kekhawatiran para petani di lima negara perbatasan. Saat yang sama, Uni Eropa ingin menjunjung tinggi komitmen yang mendukung Ukraina dan mempertahankan kemampuan negara itu dalam mengekspor biji-bijian. Sebab biji-bijian dari Ukraina penting untuk pangan dunia dan membuat harga tetap turun di tengah agresi Rusia.

  

Sebelumnya pada tahun lalu, penyesuaian yang sama juga dilakukan. Ketika itu, Uni Eropa membekukan tarif impor untuk produk-produk pertanian dari Ukraina. Kyiv berpendapat mengizinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina melalui Uni Eropa dan Laut Hitam akan membantu negara-negara di Afrika dan Asia yang bergantung pada makanan impor.

 

Akan tetapi pada praktiknya, yang terjadi barang-barang dari Ukraina membanjiri Uni Eropa dengan bahan baku yang murah. Kondisi ini membahayakan kesejahteraan para petani lokal di negara-negara tetangga, yang aturan kerjanya sangat diatur oleh Brussels.

 

Sumber: RT.com      

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus