Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Wamil Rusia: Pengacara Kebanjiran Klien sampai Tips Cara Kabur

Pengacara Rusia kebanjiran klien yang mencoba menghindari wajib militer untuk berperang di Ukraina dan ramainya tips cara kabur di medsos.

4 Oktober 2022 | 14.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Rusia kebanjiran klien yang mencoba menghindari wajib militer untuk berperang di Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengacara dan kelompok masyarakat sipil mengatakan mereka kewalahan oleh banyaknya permintaan nasihat hukum sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa 300.000 orang akan dikerahkan untuk meningkatkan upaya perang Rusia pada 21 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ratusan ribu orang Rusia melarikan diri ke negara-negara seperti Kazakhstan, Georgia dan Finlandia. Banyak lagi yang tetap berada di Rusia dan bersembunyi dari perekrut militer, berdoa agar mereka tidak dipanggil atau berharap dibebaskan dari dinas.

"Kami bekerja sepanjang waktu," kata Sergei Krivenko, yang mengelola sekitar 10 pengacara bernama Citizen. Army. Law.

"Orang-orang terkoyak dari kehidupan normal mereka," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa, 4 Oktober 2022. "Ini adalah mobilisasi tanpa batas waktu selama perang. Itu bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Orang mungkin tidak kembali ... Mengelak dari wajib militer hampir tidak mungkin. Satu-satunya cara adalah kematian, cedera atau penjara karena tidak mematuhi perintah."

Pelaksanaan mobilisasi sudah kacau balau. Meskipun pemerintah menyatakan wamil hanya untuk yang memiliki pengalaman militer dan spesialisasi tertentu, namun kenyataannya panggilan bisa datang ke siapa saja tak peduli status atau usia.

Putin pekan lalu mengakui ada kesalahan dan mengatakan itu harus diperbaiki. "Misalnya, saya memikirkan ayah dari banyak anak, atau orang yang menderita penyakit kronis, atau mereka yang sudah melewati usia wajib militer," kata Putin.

Gubernur wilayah timur jauh Khabarovsk mengatakan pada hari Senin bahwa komisaris militer di sana telah dipecat setelah setengah dari orang-orang yang baru dimobilisasi dipulangkan karena mereka tidak memenuhi kriteria untuk dipanggil.
 
Tips kabur dari wamil

Di media sosial, sejumlah tips cara menghindari mobilisasi beredar di samping formulir untuk mengklaim pengecualian medis atau menjadi penentang hati nurani dan instruksi untuk mengisinya.

Pengacara hak asasi manusia Pavel Chikov mengatakan bahwa dia dan timnya telah menyampaikan nasihat kepada 10.000 karyawan perusahaan. Pengikutnya di aplikasi perpesanan Telegram meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 466.000 dalam dua minggu terakhir.

Cerita-cerita telah menyebar seperti api dari laki-laki yang seharusnya dikecualikan menurut kriteria yang disebutkan tetapi tetap dipanggil.

"Mereka yang datang kepada kami panik. Mereka tidak mengerti apa yang terjadi," kata Krivenko. "Militer memanggil siapa saja. Dan undang-undang mengizinkan mereka merekrut siapa saja."

Dmitry Lutsenko, aktivis kelompok bernama Release yang menawarkan nasihat dan informasi hukum, mengatakan, "Cara terbaik untuk menghindari wajib militer adalah meninggalkan Rusia sekarang."

Pilihan terbaik kedua adalah bersembunyi, katanya. "Hindari menandatangani surat panggilan ... jauhi kantor militer. Hukuman untuk tidak pergi adalah denda kecil dan saya tidak tahu siapa pun yang telah didenda."

Kirill, 26 tahun, dari Rusia selatan, mengatakan dia tidak bisa meninggalkan hewan peliharaannya dan bersembunyi karena harus bekerja untuk mendapatkan uang. Namun ia punya cara menghindar dari wamil, yaitu tidak tinggal di alamat yang menurut militer adalah miliknya.

"Mereka tidak bisa membawa saya dengan mudah," katanya.

Pengacara Alexei Tabalov mengatakan di Facebook bahwa orang-orang muda dan wanita meminta bantuan jauh lebih sering daripada pria lebih tua, yang lebih patuh kepada pihak berwenang.

"Pada saat yang sama, kami melihat kerumunan pria secara sukarela pergi ke pangkalan militer," katanya. "Aku ingin berteriak - kenapa kamu pergi? Lari, pergi selagi bisa! Tapi tidak, mereka diam-diam berdiri dan menunggu. Apa yang mereka tunggu?"

Reuters

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus