Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Wanita Petugas Kebersihan di Inggris Dipecat Karena Makan Sisa Sandwich

Seorang wanita yang bekerja sebagai petugas dinas kebersihan di Inggris dipecat hanya gara-gara makan sisa roti sandwich.

22 Februari 2024 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas kebersihan di Inggris dipecat oleh sebuah firma hukum ternama di London karena memakan sisa sandwich tuna yang ditemukan di ruang rapat. Wanita bernama Gabriela Rodriguez, berasal dari Ekuador, bekerja di Devonshires Solicitors selama dua tahun. Akibat dipecat, dia mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serikat pekerja United Voices of the World, yang mewakili hak-hak pekerja migran, menyatakan bahwa Rodriguez dipecat beberapa hari sebelum Natal tahun lalu. Pemecatan dilakukan setelah kontraktor Total Clean menerima keluhan bahwa sisa sandwich tidak dikembalikan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka membenarkan bahwa Rodriguez makan sandwich senilai 1,50 euro atau sekitar Rp 30 ribu. Ia mengira roti lapis itu akan dibuang setelah rapat para pengacara berakhir. Namun menurut situs hukum RollOnFriday, wanita tersebut dipecat karena mengambil properti klien tanpa izin atau alasan yang masuk akal. 

Serikat pekerja mengklaim bahwa pemecatan Rodriguez adalah tindakan diskriminasi. Ia dipecat antara lain karena orang Amerika Latin dengan kemampuan bahasa Inggris yang terbatas, sehingga perusahaan tidak akan mengeluh lagi tentang dia.

Untuk memprotes pemecatannya dan agar dia dipekerjakan kembali, beberapa pekerja serikat pekerja berkumpul di luar kantor firma hukum pada 14 Februari 2024. Mereka berunjuk rasa dengan membawa 100 kaleng tuna, 300 sandwich bungkus tangan, beberapa balon helium berbentuk hati, serta surat cinta untuk Rodriguez.

Rodriguez mengatakan bahwa mengambil sisa makanan untuk makan siang adalah hal  yang umum terjadi. "Pada hari biasa, beberapa sandwich ditinggalkan di kantin setelah pertemuan pengacara; itu adalah praktik umum bagi orang-orang untuk mengambil makanan untuk diri mereka sendiri saat makan siang. Saat itu hampir di akhir giliran kerja saya, pukul dua kurang seperempat. Saya mengambil satu dan menaruhnya di lemari es. Seminggu kemudian, saya dipanggil 15 menit sebelum giliran kerja saya berakhir. Saya kemudian diskors tanpa bayaran sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Petros Elia, sekretaris jenderal United Voices of the World, mengatakan bahwa pemecatan terhadap petugas kebersihan sering dilakukan karena alasan sepele. "Diskriminatif seperti ini setiap hari di seluruh negeri. Banyak yang menggambarkan perasaan diperlakukan 'seperti kotoran yang mereka bersihkan'. Gabriela adalah salah satu dari mereka. Kami akan bersuara dan bersatu untuk melawan perusahaan mana pun, bahkan perusahaan besar yang kuat seperti Devonshires Solicitors," ujar Elia.

Ia melanjutkan, hanya karena membersihkan kotoran mereka, tidak berarti para klien dapat memperlakukan pekerja rendahan seperti kotoran. "Kami menuntut rasa hormat, martabat dan kesetaraan, tanpa memandang bahasa yang digunakan, negara asal, atau warna kulit kami," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa mereka akan membawa kedua perusahaan ke pengadilan ketenagakerjaan karena diskriminasi ras.

Juru bicara Total Clean mengatakan bahwa informasi yang diberikan oleh mantan karyawan tersebut menyesatkan dan tidak akurat. "Semua langkah yang diambil telah sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan Inggris setelah melalui proses investigasi dan disipliner yang tepat. Kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai masalah ini," kata Total Clean. 

Adapun firma hukum London Devonshires Solicitors itu menyatakan bahwa mereka tidak mengajukan "keluhan resmi" terhadap Rodriguez dan tidak meminta Total Clean untuk mengambil tindakan apa pun. 

"Total Clean melakukan penyelidikannya sendiri dan keputusan memecat Gabriela tanpa masukan atau pengaruh apa pun dari Devonshires. Ini adalah masalah pribadi antara Total Clean dan Gabriela," ujar firma hukum itu.

NDTV 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus