Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Wawancara Tempo Dengan Ayatullah...

Pandu pembentukan Republik Islam Iran setelah mengasingkan diri selama 15 th di Prancis berniat kembali ke Iran, tapi bukan sebagai presiden. Iran akan diperintah dengan hukum Islam, sebagai negara netral.(ln)

27 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUSUN itu kecil, terpencil dansunyi. Letaknya 40 Km sebelah barat Paris. Namanya Neauphle-leChateau--agak sukar diucapkan oleh lidah asing. Tapi kini hampir seluruh dunia menyimaknya. Sebab di dusun yang kini tertimbun salju tebal itulah tinggal seorang orang tua yang berhasil menggoncangkan kerajaan Iran, dari jauh: Ayatullah Khomeiny. Ia, beserta isteri dan anaknya, tinggal di sebuah rumah kecil sederhana di 109 Route le Chevreuse. Rumah itu dijaga dua polisi Perancis bersenjata lengkap dan dikelilingi beberapa orang Iran. Di seberangnya ada lagi sebuah rumah kecil. Di situ menginap kurang-lebih 50-an pengikut sang Ayatullah. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa Iran yang datang dengan sukarela ke desa itu. Banyak yang dari Amerika Serikat. Di tempat ini dibangun sebuah tenda kecil ukuran 5 x 10 MÿFD. Itulah "masjid" tempat bersembahyang jemaah, yang diimami oleh Khomeiny sendiri. Sang ayatullah tiap hari bangun jam 02.00 pagi. la kemudian keluar dari rumahnya, meuju tempat umum itu -- di mana ia selalu disambut dengan seruan "Allahu Akbar!" Sehabis sembahyang subuh, dengan orang dekatnya ia membicarakan situasi Iran terakhir. Dari jam 07.00 ampai 09.00 ulama itu tidur lagi. Acara siangnya -- di antara sembahyan dhuhur dan asar serta tidur siang -- dipergunakan buat menerima tamu dan wartawan. Untuk usianya yang 78, ia tergolong kuat. Dua anaknya meninggal secara misterius. Menurut para pengikutnya, karena dibunuh intel Shah. Ia sendiri meninggalkan tanah air dan mula-mula diam di Iraq Begitulah selama 15 tahun terakhir ia ada dalam pengasingan. Hidupnya nampak bersahaja. Setidaknya itu tercermin pada makan siang di pertengahan Januari 1979 yang dingin itu di pondok penginapan para pengikutnya. Mereka hanya makan sepotong roti kering dan semangkuk bubur kacang kedelai yang rasanya asing. Semua duduk di lantai kotor di ruang tamu yang sempit. Scbuah alat pemanas listrik kecil kurang berfungsi rasanya di pondok kayu yang ditimbun salju itu. Tapi inilah "markas besar" para pengikut Khomeiny, yang mereka sewa dari pemiliknya, seorang Perancis. "Markas besar" ini dipenuhi tikar dan selimut tidur. Ada beberapa meja kecil, sebuah telepon yang tak henti-hentinya berdering, beberapa buah radio kaset gelombang jauh dan setumpukan koran, majalah serta berbagai risalah mengenai perkembangan Iran. Ada poster-poster berbahasa Inggeris, dicetak oleh Persatuan Mahasiswa Islam Amerika Serikat dan Kanada. Di antaranya berbunyi "35 juta muslimin bilang 'tidak' kepada Shah!" Di bawahnya terdapat kutipan pernyataan Khomeiny tentang hasrat rakyat Iran untuk membentuk sebuah republik Islam. Ada juga poster mengejek "modernisasi Shah" -- yang menggambarkan perbedaan antara gubuk rakyat yang gombal dengan bangunan beton bertingkat. Wawancara dengan koresponden TEMPO di Paris, Noorca Marendra Massardi, tertunda beberapa jam. Siang itu Khomeiny baru saja membuat pernyataan bahwa ia telah memerintahkan kepada para pengikutnya di Iran untuk segera membentuk sebuah "Dewan Revolusi Islam". Dewan ini mempersiapkan segala sesuatunya berhubung dengan kekosongan kekuasaan yang timbul setelah Shah pergi Pernyataan itu juga mengabarkan, Khomeiny akan segera kembali ke Teheran. Semuanya ditulis dengan tulisan tangan dalam huruf Arab. Orang-orang dekat sang Ayatullah yang kemudian mengurus penyebarannya. Mereka juga yang merekam pidato-pidato Khomeiny, untuk diselundupkan ke Iran dalam bentuk kaset yang mudah diputar kembali di mesjid-mesjid. Mereka juga yang mempelajari pertanyaan untuk wawancara yang dikemukakan pers. Pertanyaan TEMPO misalnya dibaca dulu oleh Fasiollah Bani Sadr, Ketua Seksi Mahasiswa dari Front Nasional di Luar Negeri, yang tinggal di Paris. Kemudian, dari dusun Neauphle-le-Chateau, persetujuan untuk bertemu Khomeiny diberikan oleh Dr. Yasdi, Ketua Persatuan Mahasiswa dan Pendidik di Luar Negeri. Ia orang kepercayaan sang ayatullah nampaknya, karena ia selalu mendampingi Khomeiny dalam setiap wawancara. Baik Fasiollah maupun Yasdi disebut-sebut sebagai anggota Dewan Revolusi yang bertugas membentuk republik Islam di Iran -- meskipun Khomeiny sendiri masih merahasiakannya. Ia nampaknya memang menyukai untuk tidak berbicara jelas. Suaranya pelan. Ia menerima tamunya dengan duduk di lantai yang dialasi permadani, di sudut. Jelabahnya hitam, juga turbannya, tapi bajunya putih. Kata-katanya diterjemahkan oleh Farhad, seorang mahasiswa Iran yang belajar di Montpellier -- sementara ia dikelilingi pengawal, penterjemah lain dan Dr. Yasdi. 'Republik Islam' yang akan dibentuk di Iran yang bagaimanakah yang ayatullah maksud? Dan bagaimana kedudukan politik mereka yang bukan Islam? Yang paling utama adalah kriteria apakah yang harus mendominasi-pemerintahan tersebut. Pertama, ia harus didasarkan pada pemilihan umum. Seluruh anggota masyarakat ikut bertanggungjawab atas terpilihnya seseorang yang mampu dan bersedia membentuk republik tersebut. Seluruh rakyat memiliki hak untuk memilih dengan bebas. Kedua, mengenai orang yang terpilih dan mengenai doktrin politik ekonomi atau mengenai masalah-masalah sosial yang lain akan dipatuhi berdasarkan aturan-aturan dan ukuran Islam. Dalam pemerintahan yang demikian pemerintah harus senantiasa melakukan hubungan permanen dengan Dewan hasil pilihan rakyat, yang bila mereka tak menyetujui mengenai suatu hal, pemerintah tak bisa mengambil keputusan sendiri. Dan ia yang dipilih rakyat untuk memimpin pemerintahan Islam harus benar-benar memiliki berbagai kondisi yang menjamin kepatuhannya kepada rakyat Islam dan bukan mewakili sekelompok kecil minoritas. Sedang konstitusi dalam pemerintahan itu dibuat berdasarkan prinsip-prinsip yang benar-benar terbukti berasal dari Qur'an dan tradisi Islam. Mengenai kelompok yang bukan Islam, orang-orang atheis, seperti juga para intelektuil yang tinggal diam dalam gerakan rakyat di Iran sekarang, kami akan mencoba menunjukkan jalan keselamatan bagi mereka. Bila mereka tidak mau, mereka bebas menentukan kehidupannya masing-masing dalam keseharian, kecuali bila mereka melakukan komplot yang merugikan rakyat dan negara. Bagaimana konsepsi ekonomi anda dalam republik Islam tersebut? Dalam sistem perbankan misalnya, apakah bunga akan ditiadakan? Dan bagaimana mengenai hak milik dalam landreform dan hak waris? Riba sudah jelas dilarang dalam Islam. Ini harus diatasi dalam ekonomi Islam. Hak pemilikan tanah telah diterima dalam Islam tapi itu tergantung pada cara, kondisi dan pemilikan hak tersebut. Pemerintahan Islam tidak akan mengesampingkan berbagai kebebasan manusia, dengan alasan untuk menghormati pendapatnya. Harus dilihat pula bahwa sistem ekonomi Islam yang secara menyeluruh dibuat berdasarkan aturan-aturan dalam Islam adalah merupakan kesatuan peraturan dengan berbagai masalah sosial yang lainnya. Maksud saya, masaalah-masaalah ekonomi tak bisa di lepaskan sendiri-sendiri dari masaalah sosial yang lain atau berbagai aspek yang terdapat di dalam masyarakat. Apakah benar ada perbedaan sikap antara anda dengan ayatullah Shariat Madari mengenai konsepsi negara setelah Shah? Bila ada, dalam hal apa? Perlukah nanti dibentuk sebuah majelis ulama yang terdiri dari para ayatullah sementara pemerintahan berbentuk sekuler? Sejak lebih dari setahun rakyat Iran terus menghendaki turunnya Shah dari kekuasaan meskipun harus berhadapan dengan tembakan, tank dan tentara. Terutama pada demonstrasi besar 10-11 Desember yang lalu, pada peringatan Asyura dengan mayoritas mutlak yang tak pernah terjadi dalam sejarah dunia, yang menghendaki agar dinasti Pahlavi menyingkir dan sistem monarki segera diakhiri dan pemerintahan republik Islam segera dibentuk. Jadi tak seorang pun yang bisa menolak akan apa yang terjadi di hadapan matanya. Ia yang menolak keinginan besar itu akan terpisah dari rakyat banyak. Dan sudah pasti bahwa bila majelis ulama yang terdiri dari para ahli pengetahuan Islam tidak membentuk sebuah republik Islam mereka tidak akan dipatuhi. Kalaupun ada perbedaan dengan Madari hanyalah dalam penafsiran Qur'an belaka. Apakah hukum Islam yang dicita-citakan nanti akan seperti yang terdapat di Arab Saudi atau Libya? Seperti apa yang pernah kami nyatakan mengenai pembentukan sebuah negara Islam, republik Islam tersebut tak pernah ada di negara mana pun sekarang ini di dunia. Dengan golongan oposisi manakah ayatullah merasa dekat? Slogan dan: pernyataan dalam gerakan Islam Iran telah diterima dan diakui oleh mayoritas mutlak rakyat Iran yang telah memutuskan bahwa tak ada tendensi lain apa pun yang dikehendaki kecuali pembentukan sebuah pemerintah an republik Islam. Dan pengakuan akan adanya perbedaan tujuan yang lain tidak akan mendapat tempat dalam gerakan rakyat Iran sekarang. Gerakan itu sendiri terjadi bermula dari beberapa partai Islam yang kemudian bersatu menjadi sebuah partai besar yakni partai Islam rakyat Iran. Bagaimana sikap anda mengenai dukungan presiden Carter kepada Shah? Dan bagaimana pula pandangan anda mengenai pengaruh Rusia di Iran? Musuh nomor satu dari rakyat Iran adalah presiden Carter! Dan juga seluruh para pembantunya di dalam pemerintahan Amerika. Semua orang tahu bahwa Shah adalah seorang 'yang baik'. Tanpa dukungan dari mereka ia bukanlah apa-apa. Sebaliknya, adalah merupakan suatu kewajiban bagi rakyat Amerika untuk meminta kepada pemerintahnya, kepada presidennya, mengapa ia telah mendukung dan melindungi orang macam itu. Dan demi prestise nasional sekarang mereka sedang memasukkan kayubakar ke dalam api pada saat rakyat Iran marah kepada mereka. Menurut Paul Balta dalam artikelnya di Le Monde 3 Desember yang lalu "pemerintah Iran menyatakan bahwa ayatullah Khomeiny telah menerima untuk dia sendiri, tahun ini, sebanyak 25 juta dollar. Dana ini adalah merupakan sumbangan bagi pemeliharaan mesjid dan para ulama, mengongkosi sekolah-sekolah, institut, para anak yatim dan sebagainya" Apakah itu benar? Kalau betul, apakah ini tidak ironis, bahwa justeru pemerintah Iran sendiri yang membiayai ayatullah untuk melakukan perlawanan kepadanya? Bila tidak, lalu dari manakah anda mendapatkan dana untuk hidup dan berjuang di luar negeri selama ini? Tuduhan itu sarna sekali tak berdasar. Dengan tuduhan itu ia telah memutarbalikkan kenyataan. Dan kebohongan serta pengingkaran dari kenyataan yang seperti itulah yang menjadi dasar bagi pemerintahan Shah. Kami hidup sederhana dari zakat rakyat Iran. Apakah anda mendapat bantuan dari Libya? Sungguh fantastis! Kami tak pernah menerima bantuan dari negara mana pun. Rakyat kami senantiasa menghadapi kekuatan panser dan berondongan mitralyur dengan tangan telanjang. Bila kekuatan kolonialis melanjutkan dukungannya kepada para kriminil di pemerintahan Iran sekarang dan salah satu di antara mereka adalah Shah, kami akan memilih jalan lain. Apakah sebenarnya yang terjadi antara anda dengan pemerintah Irak? Lalu kenapa justru anda kini memilih Perancis sebagai tanah pelarian? Dan bagaimana sikap anda mengenai pernyataan Giscard d'Estaing bahwa 'teritoar Perancis bukanlah tempat di mana orang boleh melancarkan hasutan kekerasan'? Dan bila Perancis menolak memperpanjang ijin tinggal anda, ke manakah anda kelak akan pergi? Pemerintah Irak atas tekanan Shah telah membatasi seluruh gerak-gerik saya dalam memberikan pengajaran. mengenai Islam. Mereka tak mau lagi mendukung saya. Jadi saya harus pergi dari negeri itu. Saya pergi ke Kuwait tapi karena visa yang saya miliki, ia tak mengijinkan saya untuk masuk ke negara itu. Lalu saya memutuskan untuk pergi ke Perancis dan tinggal untuk sementara sampai kelak saya memutuskan untuk pergi ke sebuah negara Islam. Bila ijin tinggal sementara saya di Perancis menyebabkan saya melakukan kewajiban untuk perjuanlan rakyat Iran jadi terbatas, saya akan meninggalkan tanah Perancis. Dan tidak jadi soal ke mana saya akan pergi karena tanah milik Tuhan masih cukup besar untuk saya. Masih cukup luas. Apa hasil pertemuan anda dengan raja Hussein dari Jordan? Pertemuan itu tak pernah dilakukan. Bila Shah jatuh dan anda dipilih sebagai presiden republik Islam yang pertama, apakah anda akan menerima jabatan itu? Dan mungkinkah kelak akan timbul pcrang saudara karena adanya perbedaan pendapat dan citacita mengenai republik Iran yang baru antara kelompok ayatullah Khomeiny dengan golongan oposisi lain yang cukup besar pula pengaruhnya di Iran, seperti Madari, misalnya? Secara pribadi saya tidak akan menerima kedudukan tersebut. Dan saya harap rakyat Iran memperoleh kebulatan suara mutlak dalam memilih presidennya. Kami akan mengajukan seorang kandidat presiden republik. Ia harus dipilih dan terpilih oleh rakyat. Sekali terpilih, kami akan mendukungnya. Hukum dalam pemerintahan Islam adalah hukum Islam. Dan secara pribadi saya tidak akan menjadi presiden dan saya tidak akan memangku jabatan apa pun dalam pemerintahan. Saya cukup bahagia seperti yang telah lampau, menjadi pandu negara dan bangsa. Sedang pemerintahan Islam kami akan bebas dan independen. Kami tidak akan cenderung lebih ke Barat dari pada ke Timur, dan kami menghendaki sebuah negara yang netral dan nonblok. Kami menginginkan hubungan persahabatan dengan setiap negara di mana mereka tak punya keinginan untuk mencampuri urusan dalam negeri kami. Dan Insya Allah, dengan bantuan Tuhan Yang Maha Besar, perang saudara itu tak akan terjadi. Bagaimana pandangan politik anda mengenai minyak? Kenapa anda tak ingin menjual minyak kepada Israel dan Afrika Selatan? Kami tak akan menjual minyak kepada negara yang melanggar hukum dan keadilan. Tentang Israel, kami tidak ikut ambil bagian dalam konflik Arab-lsrael. Kami hanya menghukum mereka yang membantu polisi dan tentara Shah yang menindas rakyat. Kepada negara lain kami akan menjualnya seperti biasa. Kami akan memanfaatkan uang minyak untuk kesejahteraan rakyat dan bukan untuk pembelian senjata militer yang membawa kehancuran. Kenapa anda bilang pemerintahan Shapur Bakhtiar adalah illegal? Pertama: ia dibentuk oleh rezim Shah. Rezim itu sendiri sudah illegal sebelum demonstrasi di Tassoua dan hari Asyura yang menyampaikan referendum dan menyatakan ketidaklegalan pemerintahan Shah. Kedua: parlemen dan senat tidak dibentuk atas suara rakyat terbanyak dan rakyat tidak pernah memilih dengan bebas wakil-wakilnya yang duduk di badan itu. Pertanyaan terakhir bagaimana pendapat anda mengenai deklarasi Ali Amini tentang adanya pengaruh golongan komunis dalam gerakan oposisi golongan agama di Iran, yang bisa menimbulkan kemenangan bagi komunis bila para oposan itu tidak bersikap moderat kepada pemerintahan Iran sekarang? Amini itu brengsek! Amini adalah orang yang asal buka mulut. Tak pernah ada golongan komunis yang ikut serta dalam erakan Islam di Iran! Amini menghendaki agar Shah tetap berkuasa. Dan adalah pretensi dari para pendukung Shah yang menyatakan bahwa ada infitrasi komunis dalam gerakan rakyat Iran. Itu bohong! Terima kasih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus