Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WNI Jadi Korban Banjir Australia, Peternakan Domba Terendam

Warga Indonesia (WNI) yang tinggal di negara bagian Victoria, Ronald Utoyo, menjadi salah satu penduduk yang terkena dampak banjir Australia.

20 Oktober 2022 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
WNI Ronald Utoyo di Java Farm, Murchison, Victoria, Australia, Rabu, 12 Oktober 2022 (ISTIMEWA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Indonesia (WNI) yang tinggal di negara bagian Victoria, Ronald Utoyo, menjadi salah satu penduduk yang terkena dampak banjir di Australia. Ronald menyebut peternakan domba yang dia miliki terendam banjir Australia sejak hampir seminggu.

Baca: WNA Australia Lempar Amplop dan Acungkan Jari Tengah ke Petugas Imigrasi, Minta Maaf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Setengah dari lahan saya kerendem air gak bisa dipakai. Kita musti hati-hati ini. Dombanya bisa kekurangan makanan,"  kata Ronald, yang sudah tinggal 30 tahun di Australia kepada Tempo, Rabu, 19 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota-kota di Australia diperkirakan akan tetap dilanda banjir dalam beberapa hari ke depan, walaupun curah hujan diyakini akan menurun. Warga sekitar yang terkena dampak sudah mulai bersiap-siap meminimalisir hantaman banjir.

Reuters pada Rabu, 19 Oktober 2022, mewartakan, air banjir masih naik di sekitar beberapa kota pedalaman di dua negara bagian terpadat di Australia, New South Wales dan Victoria. Penduduk di beberapa daerah, termasuk kota pedesaan Victoria di Echuca, menghadapi banjir kedua dalam seminggu.

Ronald mengakui bahwa kota Murchison, di mana peternakannya berada, memang terkena banjir cukup parah. Sementara, dia yang menetap Bayswater, relatif lebih aman karena berada di dataran yang lebih tinggi.

Total domba yang Ronald miliki ada lebih kurang sekitar 200 ekor dan belum ada yang meninggal. Dia juga tidak menghitung kerugian yang didapat, sebab dia sudah mengungsikan semua ternaknya ke wilayah yang lebih tinggi. "Yang saya curiga kena hajar ini pagarnya. Itu harus diganti," kata Ronald.

Badan Meteorologi Australia memperkirakan, curah hujan di seluruh negara bagian Victoria tidak mungkin memicu lebih banyak banjir besar. Kendati demikian, bagian timur Australia kemungkinan akan menerima hingga 100 milimeter (4 inci) hujan selama lima hari ke depan, kira-kira sepersepuluh dari total tahunan untuk beberapa daerah.

Penduduk di kota-kota Australia yang dilanda banjir meningkatkan upaya untuk membangun tanggul dan rumah karung pasir pada Rabu menjelang hujan susulan. Para pejabat menyerukan penduduk untuk mengungsi sebelum komunikasi mereka terputus.

Polisi mengatakan seorang pria berusia 65 tahun ditemukan tewas akibat banjir di utara Victoria pada Rabu, sehingga jumlah korban tewas menjadi dua. Menurut Ronald, tidak ada bantuan dari pemerintah setempat, begitu pun dari Perwakilan RI di Australia. 

Baca juga: Banjir Australia Belum Surut, Warga Mulai Pasang Tanggul

DANIEL AHMAD

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Lulus dari Universitas Gunadarma jurusan Sastra Inggris pada 2019. Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus