Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah firma keamanan di Koka, kota di barat Jepang yang terkenal sebagai rumah sekolah ninja terkemuka di negara ini ingin berkontribusi pada perhelatan Olimpiade 2020 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan keamanan nasional yang disebut SCC Co. telah mengambil kesempatan untuk memperkenalkan penjaga keamanan berpakaian layaknya prajurit rahasia abad pertengahan dan pembunuh bayaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maya Miyoshi, yang memimpin perusahaan tersebut, berharap dapat mengamankan kontrak keamanan menjelang Olimpiade 2020 dan Paralimpiade di Tokyo.
"Ninja adalah ikon kelas dunia dan kami ingin orang merasakan bagaimana fasilitas olahraga dikendalikan oleh individu yang berpakaian unik itu. Saya selalu ingin membawa sesuatu yang baru dan membuat perubahan dalam industri keamanan yang telah mempraktikkan tradisi," katanya.
Baca juga:
Sejauh ini, pengenalan penjaga keamanan ninja telah disambut baik dan menarik perhatian banyak kalangan, termasuk wisatawan dan mahasiswa yang sering ingin berfoto bersama mereka.
Mengenakan seragam bergaya judo yang gelap dan dipersenjatai dengan shuriken (senjata tajam berbentuk bintang) dan pentungan berbentuk pedang, eksekutif berusia 36 tahun itu berkata bahwa dirinya selalu suka melakukan sesuatu yang berbeda.
"Saya tak sabar untuk berkontribusi pada Olimpiade Tokyo, jika menarik perhatian rakyat, mungkin industri ini akan menyenangkan," katanya, seperti yang dilansir Japan Times pada 8 Januari 2018.
SCC Co.pertama kali mencoba memanfaatkan ketenaran kota untuk wisata ninja tahun 2016, saat memperkenalkan penjaga keamanan yang berpakaian ninja untuk menyediakan layanan kontrol lalu lintas untuk pembukaan waralaba kopi.
Skuad ninja spesialnya telah bekerja dengan mantap sejak saat itu.
Tampaknya harapan Miyoshi akan membuahkan hasil, setelah Asosiasi Layanan Keamanan Jepang mengatakan penggunaan ninja telah menunjukan keberhasilan dalam pengontrolan kemanan selama Olimpiade Tokyo pada tahun 1964.
JAPAN TIMES |QUARTZ