Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WSJ: Arab Saudi Pertimbangkan Tawaran Cina untuk Pembangkit Nuklir

Arab Saudi sedang mempertimbangkan tawaran Cina untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, keputusan yang bisa menggagalkan rencana AS.

25 Agustus 2023 | 12.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pembangkit listrik nuklir. REUTERS/Stephane Nitschke

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi sedang mempertimbangkan tawaran Cina untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di negaranya, Wall Street Journal melaporkan pada Jumat, 25 Agustus 2023, sebuah keputusan yang dapat menggagalkan rencana AS di kerajaan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

China National Nuclear Corp, sebuah perusahaan milik negara yang dikenal sebagai CNNC, telah mengajukan tawaran untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Provinsi Timur Arab Saudi, dekat perbatasan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab, surat kabar tersebut melaporkan, mengutip para pejabat Saudi yang mengetahui masalah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CNNC tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Kementerian luar negeri Cina dan Arab Saudi tidak menanggapi permintaan komentar mengenai laporan tersebut.

Arab Saudi sebelumnya telah meminta kerja sama AS dalam membangun program nuklir sipil di negaranya sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan normalisasi dengan Israel.

Para pejabat AS di masa lalu mengatakan bahwa mereka akan berbagi teknologi tenaga nuklir hanya jika perjanjian tersebut mencegah pengayaan uranium atau pemrosesan ulang plutonium yang dibuat di reaktor – dua jalur untuk membuat senjata nuklir.

Para pejabat Saudi mengakui bahwa mengeksplorasi masalah ini dengan Cina adalah cara untuk mendorong pemerintahan Biden agar berkompromi dengan persyaratan non-proliferasi, tambah surat kabar itu.

Para pejabat Saudi mengatakan mereka lebih memilih untuk menyewa perusahaan Korea Selatan, Korea Electric Power, untuk membangun reaktor-reaktor pembangkit listrik tersebut dan melibatkan keahlian operasional AS, namun tanpa menyetujui pengendalian proliferasi yang umumnya diwajibkan oleh Washington, kata surat kabar itu.

Para pejabat Saudi mengatakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman siap untuk segera melanjutkan hubungan dengan perusahaan Cina jika pembicaraan dengan AS gagal, kata WSJ.

Cina akan terus bekerja sama dengan Arab Saudi dalam energi nuklir sipil sambil mematuhi peraturan non-proliferasi internasional, surat kabar itu mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina.

Arab Saudi telah membangun hubungan yang lebih dekat dengan Cina selama setahun terakhir. Pada Maret, Cina menjadi perantara dimulainya kembali hubungan antara Arab Saudi dan musuh regionalnya, Iran.

Menteri Energi Israel telah menyuarakan penolakan terhadap gagasan Arab Saudi mengembangkan program nuklir sipil sebagai bagian dari upaya AS untuk mempererat hubungan Israel-Saudi.

Israel mengatakan pihaknya diperkirakan akan diajak berkonsultasi oleh Washington mengenai kesepakatan AS-Saudi yang berdampak pada keamanan nasionalnya. Israel, yang berada di luar Perjanjian Non-Proliferasi Sukarela (NPT) dan tidak memiliki energi nuklir, diyakini secara luas memiliki senjata atom.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus