Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping meminta mantan bos dari Starbucks, Howard Schultz, untuk membantu memperbaiki hubungan Amerika - Cina yang renggang beberapa waktu terakhir. Menurut laporan kantor berita milik pemerintah Cina, Xinhua, Xi Jinping serius dengan permintaannya dan sudah mengirim surat ke Schultz.
"Xi Jinping telah mengirim surat ke Schultz, mendorong milyuner Amerika tersebut dan bisnis kopi yang ia miliki untuk memperbaiki hubungan dagang serta ekonomi Amerika - Cina," dikutip dari laporan Xinhua, Kamis, 14 Januari 2021.
Menurut salah seorang sumber yang familiar dengan hal tersebut, Schultz lah yang pertama kali memulai komunikasi dengan Xi Jinping. Ia disebut mengirimkan Xi Jinping salinan buku terbarunya yang berjudul From The Ground Up: A Journey to Reimagine the Promise of America.
Dalam salinan buku itu, Schultz turut menyertakan surat yang pada intinya menegaskan komitmen investasi Starbucks di Cina. Hal itu, menurut sumber terkait, dijadikan Xi Jinping sebagai modal untuk membujuk perusahaan-perusuhaan Amerika dan negara lainnya untuk tidak takut berinvestasi di Cina. Dengan kata lain, Xi Jinping mencoba menampilkan diri sebagai kebalikan dari Donald Trump.
Sebagaimana diketahui, Amerika di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump memberikan perlakuan keras terhadap perusahaan-perusahaan asal Cina. Puluhan perusahaan ia kenai sanksi dagang atas berbagai alasan mulai dari keamanan hingga keterlibatan dalam konflik di Laut Cina Selatan. Perkembangan terbaru, Donald Trump memberikan sanksi ekonomi baru terhadap sembilan perusahaan asal Cina.
Merespon ajakan Xi Jinping, Schultz mengaku merasa terhormat. Schultz mengatakan bahwa Starbucks akan terus berbisnis di Cina dengan menonjolkan perhatian terhadap kreativitas, komunitas, serta kerjasama yang menguntungkan secara bisnis.
"Di saat bersamaan membangun kesamaan sikap dan pemahamanan antara kedua negara (Amerika dan Cina)," ujar Schultz menegaskan.
Selama ini, Schultz memang dikenal getol berbicara soal isu-isu politik. Ia juga beberapa kali menyinggung hubungan Amerika - Cina yang buruk. Di tahun 2018, ia mengkritik perang dagang Amerika Cina di mana negeri Paman Sam memberikan tarif tinggi terhadap produk dari Cina. Menurutnya, hal itu tidak akan membantu menambah lapangan pekerjaan, alih-alih pertumbuhan ekonomi.
Sebagai catatan, Starbucks adalah salah satu bisnis asing tersukses di Cina. Tidak semua bisnis asing dapat bergerak leluasa di negara pimpinan Xi Jinping itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Hilangnya Jack Ma dan Kontrol Pemerintah Cina Terhadap Para Pebisnis Flamboyan
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2021/01/14/business/starbucks-china-xi-jinping-intl-hnk/index.html
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini