PERAWAKANNYA kecil, tapi ligat, bahkan Hu Yaobang justru dikenal sebagai pekerja keras. Semangatnya menggebu. Gayanya yang kebarat-baratan banyak disukai, tapi tak sedikit yang membenci. Berbeda dengan pemimpin Cina lainnya, Sekjen PKC Hu Yaobang, yang mengundurkan diri Jumat pekan lalu, berpenampilan dandy. Dialah yang paling dulu menanggalkan pakaian suram jas tutup model Mao, dan menggantinya dengan setelan jas Barat. Dengan setelan itu pula ia muncul dalam karikatur sebuah koran Shanghai, musim panas tahun lalu. Karikatur pertama tentang pemimpin Cina ini menampilkan Deng sebagai pemain bridge dan menggambarkan Hu sebagai dirigen yang memimpin Cina tapi mengandalkan sebuah orkes simfoni, yang Barat tentu saja. Ini kritik yang tepat. Hu memang tak pernah menyembunyikan rasa kagumnya pada sistem Barat. Dua tahun lalu, Hu bahkan pernah mengusulkan pada rakyat Cina untuk mengganti sumpit dengan sendok-garpu. "Kita juga seharusnya menyantap masakan Cina dengan cara Barat yang menggunakan piring masing-masing. Dengan begitu, penyakit menular bisa dihindarkan," ujar Hu, saat mengunjungi pedalaman Mongolia. Tentu gagasan itu diabaikan, juga cepat dilupakan. Tapi itulah cermin diri tokoh yang kaya "ide mengejutkan" dan sering bicara "ceplas-ceplos" itu. Michel Oksenberg, yang mendampingi bekas penasihat keamanan nasional presiden AS Zbigniew Brezezinski dalam pertemuannya dengan Hu, Juli silam, menyamakan pemimpin Cina itu dengan para politisi AS. Ini tentunya karena gaya, cara berpikir, dan penampilan Barat yang diperagakan Hu Yaobang. "Masalah terbesar kini yaitu apakah Hu bisa mendapatkan dukungan dari kalangan militer," ujar Oksenberg tahun lalu, mengkhawatirkan nasib Hu. Ternyata, dukungan kalangan militer yang dikenal menganut garis keras ini luput dari jangkauan Hu. Ia tak hanya dianggap terlalu bersemangat meniru Barat, tapi juga sebagai pemimpin sering terlepas omong. Gaya dan sikap terbukanya menimbulkan kecurigaan kelompok garis keras. Hanya karena pengaruh Deng, Hu bisa bertahan. "Kelompok garis keras telah menyerang Hu dalam berbagai kesempatan, tapi ia selamat berkat dukungan Deng," kata seorang pengamat Cina. Hubungan akrab Deng - Hu telah berlangsung 45 tahun. Karier politik keduanya dikata berkait. Mereka selama ini jatuh bangun bersama dalam pentas politik Cina. Berasal dari keluarga petani miskin, Hu lahir 72 tahun lalu di Liuyang, Provinsi Hunan. Bergabung dalam gerakan komunis Cina sejak usia 13 tahun, ia tak pernah mendapat pendidikan formal. Hu muda belajar membaca sendiri. Ia seorang otodidak tanguh. Juga termasuk salah satu peserta termuda Long March yang bersejarah itu. Tahun-tahun setelah kemenangan komunis, ia memimpin Liga Komunis Muda Cina. Sejak itu kariernya meningkat pesat. Seperti tokoh pragmatis lainnya, Hu dilindas Revolusi Kebudayaan. Mengenang periode suram 1967-72 itu, dalam wawancaranya dengan sejumlah wartawan asing tak lama setelah diangkat sebagai Sekjen PKC, Hu mengatakan, "Dua setengah tahun dipaksa hidup dan makan di kandang ternak di suatu kampung, dan dua tahun sisanya dikenai tahanan rumah." Seusai Revolusi Kebudayaan, Hu naik pentas lagi. Menyadari pentingnya kalangan ilmiah dalam pembangunan Cina - yang selama Revolusi Kebudayaan ditindas - Hu cepat memperbaiki nasib mereka. Ia meningkatkan gaji dan menyediakan perumahan bagi para akademisi. Sejak itulah, tokoh ini berhubungan erat dengan kalangan kampus. Tapi justru petualangan politiknya bersama kelompok cendekiawan pula yang membawa kejatuhan sang "putra mahkota" Hu dari panggung politik Cina. Ketika posisi Deng Xiaoping semakin kukuh, Hu, 1981, diangkat sebagai Sekjen PKC. Posisi sebagai orang Nomor Dua Cina ini dianggap sebagai petunjuk bahwa Hu akan muncul sebagai pengganti Deng. Tapi sejarah bicara lain. Ia mungkin "terlalu maju" untuk Cina. Atau mungkinkah ia sengaja "dikorbankan" kelompok reformis dalam uji coba adu kekuatan lawan kelompok konservatif? Yang pasti, seperti halnya Mendiang Liu Shaoqi, nama Hu akan tercatat sebagai tokoh nomor dua paling berkuasa yang "terbantai" sebelum mencapai singgasana, F.S.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini