Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yangze, yang tak ribut

Proyek pembangunan dam di sungai yangze, cina dilanjutkan. sekitar 800 ribu penduduk digusur. mereka tak protes. proyek ini disebut proyek ngarai, untuk mengatasi banjir di tiga ngarai.

8 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENJINAKKAN Sungai Yangze adalah impian Cina sejak dulu. Petaka banjir yang dibawanya di daerah hulu, tengah, serta hilir bisa dicatat musimnya. Daerah hulu dihantam banjir pada bulan April hingga Mei. Daerah tengah banjir pada bulan Mei hingga Juni. Selanjutnya daerah hilir akan dihantam pada bulan Juni hingga Agustus. Kerugian materi maupun korban nyawa hampir tak dapat dinilai. Catatan Cina menuliskan, dalam 2.000 tahun ini Yangze telah mendatangkan 200 kali banjir dahsyat. Banjir yang terjadi pada tahun 1954, misalnya, menyebabkan 33.000 orang meninggal. Tak heran bila membangun dam di Yangze sudah direncanakan sejak 70 tahun lalu oleh Dr. Sun Yat Sen, pemimpin revolusi Cina tahun 1919. Beberapa kendala yang muncul berurutan adalah situasi politik yang tidak stabil, perang saudara, dan biaya. Tahun 1980-an soal dam ini ini diungkit kembali, kajian persiapan proyek diulang sekali lagi. Hasilnya digelar di hadapan komisi proyek dan Dewan Negara hingga Kongres Rakyat Nasional setuju dan mengesahkannya Maret lalu. Yang paling mengharapkan terwujudnya bendungan itu sebenarnya rakyat di Provinsi Sichuan, Hubei, dan Hunan. Maklum, secara rutin daerah-daerah itu paling parah dilanda banjir. Ada tiga ngarai di Yangze yang akan dibenahi. Maka, proyek ini disebut Proyek Tiga Ngarai. Berbeda dengan proyek dam di negara Asia lainnya, soal pemindahan penduduk tak begitu dimasalahkan, karena seluruh tanah di Cina adalah milik pemerintah. Sekitar 800 ribu penduduk memang akan tergusur demi lancarnya pembangunan proyek. Namun, ketika proyek terwujud, 24 juta penduduk akan terhindar dari petaka banjir Yangze. Di sini tak ada ramai-ramai soal lingkungan hidup dan ganti rugi. Entahlah bila reformasi dalam ekonomi menular pula ke politik. SI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus