Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUKAN cuma kualitas minyak mentah Zatapi yang diragukan, tender pengadaannya pun dituding sarat manipulasi. Tapi Suroso Atmomartoyo, mantan Direktur Pengolahan yang kini Staf Ahli Direktur Utama Pertamina, membantah.
Ia berkeras, kemenangan Gold Manor, pemasok Zatapi, sesuai dengan aturan tender. Ditemani Vice President Perencanaan dan Pengolahan Direktorat Pengolahan Pertamina, Chrisna Damayanto, ia menjelaskan duduk perkara tender minyak mentah itu kepada tim Tempo di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat dua pekan lalu.
Benarkah Zatapi tak dilengkapi certificate of origin?
Chrisna (Ch): Ada. Sudah kami terima. Walaupun, menurut peraturan tender, sertifikat itu sebenarnya tidak diperlukan. Tapi, berhubung masalah ini diramaikan, kami memintanya ke Gold Manor.
Suroso (S): Sertifikat itu terbit setelah minyak dimuat.
Bukankah sertifikat itu penting untuk mengetahui asal minyak?
Ch: Bisnis minyak mentah itu berdasarkan trust, saling percaya. Kalau berbuat curang, langsung kami blacklist.
S: Lagi pula, kalau kami beli dari trader yang sudah terdaftar, tidak mungkin minyak itu ilegal. Perusahaan ini terdaftar di Singapura. Kalau minyak selundupan, pasti sudah ditangkap.
Kapan sertifikat itu diserahkan?
Ch: Awal Februari. Ada empat sertifikat. Tiga untuk komponennya dan satu untuk Zatapi.
Betulkah Zatapi campuran Terengganu dan Dar Blend?
Ch: Tidak ada kandungan Terengganu. Zatapi itu terdiri dari Dar Blend, Stybarrow, dan NWSC Australia. Kandungan Dar Blend pun sedikit, cuma 10 persen. NWSC tidak lebih dari 30 persen dan Stybarrow 30-50 persen. Sisanya, rahasia pedagang.
Benarkah tak ada uji sampel Zatapi?
S: Itu urusan Pak Chrisna, saya tidak tahu, terlalu teknis.
Ch: Crude assay-nya ada. Memang waktu itu masih diperdebatkan apakah lengkap atau tidak. Secara teknis, terdapat kekosongan di gas sekitar 3,5 persen. Gasnya tidak diuraikan. Tapi itu bisa diasumsikan dengan minyak mentah sejenis yang kita punya. Itu tidak haram hukumnya. Waktu itu data crude essay-nya sudah cukup untuk masuk ke software, sehingga bisa diproses untuk ikut tender.
Apakah Pertamina sendiri menganalisis Zatapi?
Ch: Ya, sekarang sudah 75-80 persen selesai.
Apakah ada penyimpangan?
Ch: Hasilnya memper-lah. Memang tidak bisa mirip, ada penyimpangan sekitar 2,4 persen.
Kenapa harga Zatapi tidak ditampilkan, bukankah ini menimbulkan kecurigaan?
Ch: Itu hak trader. Termasuk hak tidak mengumumkan campurannya. Itu kepintaran dia untuk mengambil crude yang murah-murah lalu dicampur menjadi crude baru.
S: Zatapi kan bukan minyak untuk reference price. Walaupun harganya tidak dicantumkan, tidak akan mempengaruhi harga pasar.
Apakah harga belinya lebih murah dibanding harga perkiraan sendiri (HPS)?
Ch: HPS kami Tapis minus US$ 1,8. Kami berhasil beli dengan harga Tapis minus US$ 2,28. Jadi lebih murah. Tapis menjadi patokan karena Zatapi tergolong medium crude. Tapi, bukan karena murah lantas kami beli. Tetap lewat proses tender.
S: Saya yakin tender dilakukan dengan baik. Sewaktu diributkan, crude-nya kan belum dikapalkan. Makanya saya evaluasi dan ternyata tidak ada masalah. Kondisi ini juga saya sampaikan kepada Direktur Utama. Karena tak ada masalah, beliau minta dilanjutkan. Saya juga harus menghargai teman-teman yang melakukan inovasi untuk menekan harga minyak mentah. Ini terobosan.
Dari segi keekonomiannya bagaimana?
Ch: Saya sudah membuat simulasi. Zatapi ada di posisi kedua setelah Tapis. Biaya keekonomiannya untuk produk akhir juga menguntungkan. Kebetulan semua sudah diolah sejak 12 Februari sampai 2 Maret. Kami masukkan setiap hari 20 persen, bercampur dengan 22 minyak mentah lain. Ini namanya cocktail crude. Zatapi termasuk dominan dibanding crude lainnya.
Banyak pihak menilai, kalau harga masing-masing komponen dasarnya dibandingkan, Zatapi kelewat mahal?
Ch: Mungkin kalau berdasarkan harga masing-masing komponen lebih murah. Tapi, itu belum termasuk biaya lain, seperti biaya operasional mendatangkan minyak mentah itu. Perhitungan yang beredar juga baru sebatas hipotesis.
S: Kalaupun kami bisa membeli murah masing-masing komponen, kami tidak punya tangki untuk menampungnya. Kini kami punya proyek untuk menambah tanki.
Sejak kapan Gold Manor bertransaksi dengan Pertamina?
S: Sudah lama. Profil perusahaannya sudah terdaftar sejak 2003. Memang pasang surut, kadang menang kadang kalah. Gold Manor masuk 42 perusahaan dalam daftar mitra usaha terpilih.
Banyak yang curiga perusahaan ini menang karena dekat dengan direksi Pertamina?
S: Lihat saja dari proses evaluasi dan tender. Akan kelihatan, kok, apakah kami memberi mereka keistimewaan. Tender sudah dibuat setransparan mungkin. Semua orang bisa ikut. Kalau dia bisa ikut tender, berarti sudah memenuhi persyaratan.
Ch: Kami sudah mengecek dan ternyata track record-nya excellent. Tidak pernah ada masalah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo