Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Investigasi

Berita Tempo Plus

GENG <font color=red>REMAN</font> VAN JAKARTA

Konflik, sengketa, dunia malam, juga urusan utang, membuka pintu usaha buat preman. Para jagoan itu melayani jasa pengamanan swasta. Umumnya membentuk perusahaan, sebagian membawa bendera lembaga bantuan hukum. Bentrok antarkelompok acap meledak. Pertikaian berdarah di Jalan Ampera, contohnya.

Tempo menelusuri para pemain "bisnis kekerasan" ini. Pembebasan tanah merupakan proyek terbesar mereka. Kelompok Kei dan Flores Ende—untuk sementara ini—menjadi raja Ibu Kota.

15 November 2010 | 00.00 WIB

GENG <font color=red>REMAN</font> VAN JAKARTA
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TANGANNYA menahan tusukan golok di perut. Ibu jarinya nyaris putus. Lima bacokan telah melukai kepalanya. Darah bercucuran di sekujur tubuh. "Saya lari ke atas," kata Logo Vallenberg, pria 38 tahun asal Timor, mengenang pertikaian melawan geng preman atau geng reman lawannya, di sekitar Bumi Serpong Damai, Banten, April lalu. "Anak buah saya berkumpul di lantai tiga."

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus