Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Keluar-Masuk di Sekitar Pemilihan

15 September 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FAUZI Bowo menggelontorkan banyak uang saat bertarung memperebutkan kembali kursi Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Dalam laporan yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum, gubernur inkumben yang biasa disapa Foke ini mengeluarkan setidaknya Rp 30 miliar dari rekening sendiri. Sebagian besar dana tersebut diduga bersumber dari perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan PT Pembangunan Jaya, yang 38,8 persen sahamnya dimiliki DKI Jakarta.

Aliran Masuk

Dana mengalir dari perusahaan di luar negeri, lalu--melalui perusahaan perantara--masuk ke rekening Fauzi Bowo. Dana itu pada waktu yang hampir sama masuk ke rekening dana kampanye Fauzi-Nachrowi Ramli.

  • Kingsford Holding Inc
  • Indovalue Debt Investments
  • Denholm Properties Ltd

    PT Mega Swadharma Rekening Bank Mega KCP Gedung Jaya Rp 20 miliar

  • 21 Mei 2012
  • 8 Juni 2012

    Fauzi Bowo Rekening Bank Mega KCP Gedung Jaya

    Rekening kampanye Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di Bank DKI

  • 22 Mei 2012 (Rp 5 miliar)*
  • 8 Juni 2012 (Rp 10 miliar)*

    Rekening kampanye Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di Bank Mandiri

  • 22 Mei 2012 (Rp 5 miliar)

    Aliran Balik

    Setelah pemilihan, ada aliran dana dalam jumlah besar dilakukan dari rekening Fauzi.

  • Kingsford Holding Inc
  • Edmund Eddy Sutisna
  • Indovalue Debt Investments

    PT CAKRAWALA buana Rekening Bank Mega KCP Gedung Jaya Rp 30 miliar
    * Tanggal transaksi sama seperti yang dilaporkan ke KPU

    Aliran Dana Versi Edmund

    Leighton point limited

    PT Mega Swadharma Rp 30 miliar
    Uang muka pembelian tanah di Jalan Tanjung, Menteng (PPJB 24 Desember 2012) Rp 30 miliar

    PT Cakrawala Buana Rp 30 miliar
    Pembelian lukisan dan sajadah (PPJB 11 Desember 2012) Rp 30 miliar

    Fauzi Bowo
    Pengembalian uang muka tanah di Jalan Tanjung (Pembatalan PPJB, 11 Desember 2012) Rp 30 miliar

    Dalam Lingkaran Jaya

    PT Mega Swadharma dan PT Cakrawala Buana diduga hanya perantara aliran dana mencurigakan ke rekening Fauzi Bowo. Keduanya milik Edmund Eddy Sutisna, Soekrisman Legiman, dan perusahaan tak dikenal, Leighton Point Limited. Tempo menemukan semua transaksi dengan Fauzi Bowo dibiayai oleh perusahaan-perusahaan misterius di luar negeri yang terafiliasi dengan PT Pembangunan Jaya.

    Edmund Eddy Sutisna

    Direktur PT Mega Swadharma dan PT Cakrawala Buana, Komisaris Independen PT Jaya Real Property, Komisaris Independen PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama.
    - PT Jaya Real Property Tbk, per 31 Desember 0,006%
    - PT Mega Swadharma
    - PT Cakrawala Buana
    "Ini bisnis pribadi, jual-beli rumah, lukisan, dan karpet antara kami dan Fauzi Bowo."

    Soekrisman Legiman

    Komisaris PT Mega Swadharma dan PT Cakrawala Buana, Komisaris PT Jaya Real Property, Komisaris PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama.
    - PT Mega Swadharma
    - PT Cakrawala Buana

    PT Mega Swadharma
    Mayoritas saham dipegang oleh Leighton Point Limited. Aktivitas bisnisnya tidak diketahui.
    - Gedung Jaya Teknik, Jalan Johar 10, Kebon Sirih, Jakarta Pusat

    PT Cakrawala Buana
    Mayoritas saham dipegang oleh Leighton Point Limited. Aktivitas bisnisnya tidak diketahui.
    - Universitas Pembangunan Jaya, Jalan Boulevard Bintaro, Bintaro Jaya.

    PT Pembangunan Jaya (Grup Jaya)
    38,8% saham dimiliki pemerintah DKI Jakarta
    - PT Pembangunan Jaya Infrastruktur, 75%
    - PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, 60,89%
    - PT Jaya Real Property, 66,29%

    Kingsford Holding Inc
    Juga memiliki saham PT Kageo Igar Jaya Tbk, yang kemudian berubah nama menjadi PT Champion Pacific Indonesia.
    Direktur: Patrick Tak Kee Yu (Hong Kong), pernah bekerja di JP Morgan & Co Hong Kong
    - PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, 4,04%
    - Gedung Arkonin, Jalan Bintaro Taman Timur, Bintaro Jaya. PT Arkonin sebelumnya bernama PT Pembangunan Jaya Design Department.

    Indovalue Debt Investments
    Perusahaan ini misterius, tidak terdeteksi. Diduga berkedudukan di salah satu negara tax haven.
    - PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, 0,03%

    Cityview Properties Limited
    Perusahaan ini berkedudukan di Hong Kong.
    - PT Jaya Real Property, 12,36%

    Denholm Properties Ltd
    Misterius, diduga cuma "kendaraan" untuk mencuci uang. Terdaftar di Irlandia Utara sejak 2009, tapi sudah dinyatakan bubar pada 18 November 2011.

    PT Pembangunan Jaya Infrastruktur
    - PT Jakarta Tollroad Development, 0,007%

    PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama
    - PT Jakarta Tollroad Development, 20,51%
    - PT Jaya Teknik Indonesia, 99,99%
    - PT Mitra Kerja Raharja, 20%

    PT Jaya Real Property
    - PT Jakarta Tollroad Development, 22,5%

    PT Jakarta Tollroad Development
    Pemegang proyek enam jalan tol dalam kota Jakarta. Dalam kampanye pemilihan gubernur, Joko Widodo mengancam akan membatalkan proyek yang bernilai sekitar Rp 40 triliun itu.

    PT Jaya Teknik Indonesia
    - Gedung Jaya Teknik, Jalan Johar 10, Kebon Sirih, Jakarta Pusat

    Sumber: Investigasi Tempo, Laporan Audit Dana Kampanye Pemilihan Gubernur DKI dari Kantor Akuntan Publik Krisnawan, http://www.jakarta.go.id/v2/bumd

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus