Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Program desa korporasi sapi menghabiskan ratusan miliar rupiah.
Pemenang tender ada yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Ada persoalan dalam tender pengadaan sapi.
TANGAN Budi Gianto mencengkeram erat jemari wartawan Tempo ketika mereka bersalaman di sebuah kafe di Bandung, Jawa Barat. Siang itu, akhir Juni 2022, Direktur Utama PT Winara Karya Madani ini memakai seragam loreng Pemuda Pancasila. Rambutnya klimis. Empat orang berseragam organisasi masyarakat ini menemaninya. “Saya hanya anggota,” kata Budi ketika ditanya jabatannya di Pemuda Pancasila.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Winara adalah pemenang tender pengadaan sapi program desa korporasi sapi di Kementerian Pertanian pada 2021. Winara mengalahkan puluhan perusahaan karena menawar dengan harga Rp 8,4 miliar untuk pengadaan 500 ekor sapi lokal. Tahun sebelumnya, perusahaan asal Garut, Jawa Barat, itu juga memenangi tender pengadaan sapi 500 ekor untuk dikirim ke Sulawesi Selatan senilai Rp 10,5 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam akta perusahaan, Winara berkantor di Kampung Panyingkiran, Desa Kresek, Cibatu, Garut. Faktanya kantor perusahaan berada di Jalan Cibatu-Sukamerang Desa Sukalilah, lima kilometer dari Panyingkiran. PT Winara berkantor di rumah berdinding keramik merah hati yang sekaligus menjadi markas Pemuda Pancasila Desa Sukalilah.
PT Winara berdiri pada 1 Juli 2016. Perusahaan ini pernah sekali mengubah akta pada 12 Januari 2022. Sebelum berubah, PT Winara adalah perusahaan jasa konstruksi. Kini mereka bergerak di perdagangan hewan hidup. Budi Gianto, 40 tahun, tak memungkiri usaha Winara di bidang konstruksi. Namun ia mengatakan usaha jasa konstruksi perusahaannya sudah lama tidak aktif. “Lebih banyak pengadaan hewan ternak,” ujarnya.
Dalam pengadaan ternak, PT Winara bekerja sama dengan beberapa pemasok sapi, salah satunya Ridwan dari Cibiru, Kabupaten Bandung. Tapi, tutur Ridwan, kerja sama itu membikin ia rugi Rp 400 juta. “Saya merasa dipermainkan oleh Winara,” ucap Ridwan. Adapun Budi mengatakan sapi dari Ridwan banyak yang tidak sesuai dengan spesifikasi. “Saya bayar kalau sesuai spek,” kata Budi.
Budi Gianto. (TEMPO/ Erwan Hermawan)
CV Onisyah dan CV Pratama Karya juga menjadi pemenang tender pengadaan sapi di Kementerian Pertanian senilai Rp 10 miliar dan Rp 8,2 miliar. Awal Juli lalu, Tempo mendatangi kantor dua perusahaan itu di Kompleks Pinang Baris Permai Nomor 7, Sunggal, Medan, dan Jalan Dr Mansyur, Gang Sehat Nomor 10A, Medan, Sumatera Utara. Namun kantor di kompleks perumahan ini kosong.
Winara, CV Onisyah, dan CV Pratama adalah tiga dari sembilan perusahaan pemenang tender pengadaan sapi lokal untuk desa korporasi sapi pada 2021. Selain mereka, PT Berdikari dan PT Darul Ehsan Jaya juga memenangi tender pengadaan sapi indukan impor masing-masing senilai Rp 42 miliar dan Rp 43,9 miliar. Kedua perusahaan itu mendatangkan sapi betina brahman cross dari Australia masing-masing 500 ekor.
PT Darul Ehsan baru menyerahkan sapi asal Australia kepada peternak di Ngadiluwuh, Kediri, Jawa Timur, sebanyak 141 ekor dari 500 ekor yang dianggarkan. Joni Sriwasono, wakil ketua Unit Manajemen Kawasan Korporasi Narendra Panca Setia Abadi, yang mengkoordinasikan lima kelompok ternak di Ngadiluwih, mengatakan tender diulang lantaran Darul Ehsan terpontal-pontal mendatangkan 500 ekor sekaligus.
Kantor Darul Ehsan berada di Jalan Kyai Wahid Hasyim Nomor 26C, Samarinda, Kalimantan Timur. Namun bangunan tiga lantai bercat emas itu hanya dijaga Meri, penjaga kantor. “Pak Ruben sedang keluar kota,” katanya. Ruben Tumade, pemilik Darul Ehsan, tak merespons panggilan dan pesan WhatsApp untuk dimintai konfirmasi.
Berbeda dengan Darul, Berdikari telah menyerahkan 500 ekor sapi betina brahman cross kepada peternak di Cianjur, Jawa Barat. Anak usaha Berdikari, PT Berdikari United Livestock, juga berbisnis sapi brahman cross. Di perusahaan ini, Imran Yasin Limpo, adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menjadi direktur.
Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara mengatakan pengadaan sapi betina brahman cross tak berkaitan dengan bisnis Berdikari Livestock. “Yang ikut tender holding,” tuturnya. “Berdikari Livestock mengurus penggemukan sapi.”
Mahardika Satria Hadi (Jakarta), Sapri Maulana (Samarinda), Hari Tri Warsono (Kediri), Mei Leandha (Medan), Ahmad Fikri (Bandung)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo