Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kementerian Pertanian mencatat kerugian akibat wabah PMK Rp 9,9 triliun per tahun.
Pemerintah terkesan lamban menangani wabah PMK.
Di balik kerugian, ada yang menangguk untung, yakni importir vaksin dan daging.
Wabah PMK atau penyakit mulut dan kuku yang menginfeksi hewan ruminansia membuat banyak peternak gulung tikar. Hingga 28 Juli 2022, sebanyak 400 ribu ternak terinfeksi virus PMK di seluruh Indonesia. Kerugian ekonomi mencapai Rp 9,9 triliun. Di tengah wabah, importir daging dan vaksin mendulang cuan. Dengan alasan keadaan darurat, Kementerian Pertanian menunjuk lima importir tanpa tender untuk mendatangkan 51,8 juta dosis vaksin PMK hingga November 2022. Satu perusahaan buah-buahan mendapat jatah vaksin kedua terbanyak.
***
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAMANYA tak seperti perusahaan obat pada umumnya. Tapi PT Hakikat Alam Indonesia satu dari lima perusahaan yang ditunjuk Kementerian Pertanian menjadi pemasok vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak ruminansia sejak akhir April 2022. Perusahaan yang berkantor di Jelambar, Jakarta Barat, itu menyatakan sanggup mendatangkan vaksin PMK dari Cina sebanyak 14 juta dosis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artinya, PT Hakikat Alam akan memasok hampir sepertiga kebutuhan vaksin PMK hingga November 2022 yang sebanyak 51,8 juta dosis. Vaksin ini akan disuntikkan ke ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi yang belum terjangkit virus PMK. Tiap hewan akan mendapat dua dosis. Dari Rp 4,4 triliun dana penanggulangan PMK, Kementerian Pertanian menyediakan Rp 1,3 triliun untuk membeli vaksin dari empat negara. Salah satunya Cina.
Nursahid Wiradjaja. TEMPO/ Erwan Hermawan)
PT Hakikat Alam Indonesia mengklaim sudah menjalin kerja sama dengan China Animal Husbandry Industry Co Ltd atau Cahic untuk mendatangkan vaksin merek CAVac. “Satu juta dosis sudah siap dikirim,” kata Nursahid Wiradjaja, komisaris PT Hakikat, pada Senin, 18 Juli lalu. Nursahid tercatat memiliki 10 persen saham di perusahaan ini.
Tempo menemuinya di Jelambar untuk meminta konfirmasi atas kabar penunjukan perusahaannya sebagai pemasok vaksin PMK. Akta perusahaan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyatakan ruang lingkup usaha PT Hakikat Alam Indonesia baru ditambahkan sebagai importir vaksin pada 8 Juni 2022. Sebelumnya, perusahaan yang berdiri pada 25 Oktober 2018 ini eksportir buah-buahan.
Bau cat masih meruap dari dinding kantor PT Hakikat di gedung lima lantai kompleks Indo Ruko itu. Halamannya masih becek. Ruangan-ruangannya masih kosong. Nursahid mengaku baru merekrut tiga karyawan. Pemilik saham terbesar adalah Rudy Foniaty, yang menjabat direktur utama. Di gedung itu Nursahid membangun gudang penyimpanan vaksin berkapasitas 3 juta dosis.
Ketika Tempo menanyakan tipe vaksin PMK yang akan didatangkan PT Hakikat, Nursahid tak langsung menjawab. Tangannya menyambar buku informasi vaksin CAVac di mejanya. “Sebentar, ya, saya baru belajar, nih,” ucapnya.
Nursahid mengaku baru mempelajari vaksin PMK setelah Lebaran, 2 Mei 2022. Ketika itu wabah PMK sedang mengganas. Dari Gresik, Jawa Timur, virus flu pada ternak ini menyebar ke 18 provinsi dan menginfeksi lebih dari 150 ribu hewan lantaran pemerintah tak segera memberlakukan karantina wilayah. Pada Ahad, 12 Juni lalu, Kementerian Pertanian mengumumkan baru mendapatkan 10 ribu dosis vaksin dari Prancis dari 3 juta dosis yang dibutuhkan untuk mencegah wabah kian meluas.
Di awal Juni itu, setelah mengubah akta PT Hakikat, Nursahid mulai merenovasi kantor. Ia bersiap ikut memasok vaksin karena kebutuhannya yang banyak sementara pasokan minim. Dalam banyak keterangan pers, para pejabat pemerintah meminta Kementerian Pertanian mempercepat pengadaan vaksin PMK. “Habislah Rp 1 miliar untuk renovasi,” ujar Nursahid, 48 tahun.
Kantor PT Hakikat Alam Indonesia. TEMPO/ Erwan Hermawan.
PT Hakikat menjadi agen tunggal vaksin CAVac di Indonesia sejak 20 Juni 2022. Perusahaan ini ditunjuk sebagai agen tunggal sepekan sebelum Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerbitkan keputusan nomor 510 tahun 2022 tentang vaksinasi penanggulangan PMK pada 28 Juni 2022.
Keputusan itu kemudian direvisi dengan nomor 517 pada 7 Juli 2022. Dalam keputusan terbaru ini, CAVac menjadi vaksin PMK bersama empat merek lain: Aftosa dan Aftogen Oleo dari Argentina, Aftomune dari Brasil, serta Aftopor dari Prancis. Kementerian Pertanian sudah membagi tiap merek dipasok oleh satu perusahaan: Aftosa oleh PT Pimaimas Citra, Aftogen oleh PT Elanco Animal Health Indonesia, Aftomune oleh PT Ceva Animal Health Indonesia, dan Aftopor oleh PT Boehringer Ingelheim Indonesia.
Dari lima perusahaan pemasok vaksin, hanya PT Hakikat Alam Indonesia yang tak memiliki pengalaman sebagai importir obat hewan. Nursahid mengakui perusahaannya bergerak di bidang ekspor buah-buahan. “Sekali-dua kali pernah ekspor ke Cina, tapi rugi,” tuturnya.
Tempo mengecek aktivitas PT Hakikat lewat Panjiva. Di platform ekspor-impor ini, nama PT Hakikat tidak muncul. Dalam dokumen persetujuan ekspor-impor buah-buahan periode 2018-2020 yang diterbitkan Kementerian Perdagangan, nama PT Hakikat Alam Indonesia pun tidak tercantum. “Tidak jadi ekspor karena kerja samanya tidak jadi,” Rudy Foniaty menjelaskan.
Rudy bercerita, ia tertarik berbisnis vaksin PMK karena punya teman di Cina yang punya usaha farmasi. Ia mengakui berdagang obat bukan tujuan dan bisnis utama PT Hakikat sejak awal didirikan. “Karena urgent, kami disuruh menjadi agen Cahic di Indonesia,” ujar Rudy. Siapa yang menyuruh? Rudy, yang beristri perempuan Tiongkok, tak mau membukanya.
Di hari ketika Rudy dan Nursahid mengubah akta PT Hakikat, 8 Juni 2022, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengundang lima perusahaan obat hewan rapat membahas pengadaan vaksin PMK. Hadir dalam rapat itu perwakilan PT Satwa Jawa Jaya, PT Kemin Indonesia, PT Ceva Animal Health Indonesia, PT Intervet Indonesia, dan PT Biotis Prima Agrisindo. Biotis adalah induk PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang memproduksi vaksin Merah Putih untuk melawan Covid-19.
Dalam rapat itu, perwakilan Biotis mempresentasikan vaksin CAVac dari Cahic. Setelah itu, tak ada pembicaraan lagi mengenai vaksin hingga pada Sabtu, 2 Juli lalu, Kementerian Pertanian kembali mengundang calon importir vaksin PMK. Kali ini ada 17 perusahaan dan dua perwakilan dari Brasil dan Australia. Perwakilan PT Hakikat Alam Indonesia salah satu undangan. Dalam rapat ini, Biotis kembali menawarkan CAVac.
Lima hari kemudian, Kementerian Pertanian mengumumkan telah menunjuk lima perusahaan pemasok vaksin. Direktur Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin mengatakan kelima perusahaan ditetapkan oleh rapat Komite Obat Hewan. Hanya PT Hakikat yang tak berpengalaman dalam bisnis obat-obatan. “Semua tidak punya pengalaman mendatangkan vaksin PMK,” kata Nuryani. “Kalau PT Hakikat memang dia baru, tapi sepanjang punya izin usaha obat hewan, punya KBLI 46444, dia sah sebagai importir.”
Masalahnya, dari pengecekan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), hingga 19 Juli 2022, baru Boehringer Ingelheim Indonesia yang punya KBLI perdagangan besar obat farmasi untuk hewan. “Kami sudah mengubah KBLI,” tutur Presiden Direktur PT Ceva Animal Health Indonesia Edy Purwoko.
Sebetulnya Biotis sudah diberi tahu secara informal oleh pejabat Kementerian Pertanian gagal terpilih menjadi importir CAVac pada Senin, 20 Juni lalu. Kementerian Pertanian meminta Biotis menunjukkan surat resmi dari Cahic bahwa mereka menjadi agen CAVac dalam rapat 2 Juli. Rupanya, pada 20 Juni itu, PT Hakikat yang mendapat penunjukan Cahic. “Kami sekarang produksi vaksin PMK sendiri,” ucap CEO Biotis Agrisindo F.X. Sudirman.
“Keistimewaan” PT Hakikat Alam Indonesia bukan hanya bisa bergerak cepat mendapatkan dokumen penunjukan. Keistimewaan lain perusahaan ini di mata para pejabat Kementerian Pertanian terhubung oleh PT Anugerah Citra Walet Indonesia. Ini perusahaan ekspor sarang burung walet milik Rudy Foniaty. Pada 25 April lalu, Menteri Syahrul Yasin Limpo serta Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menghadiri seremoni pelepasan 1,78 ton ekspor sarang burung walet ke Cina di Bogor, Jawa Barat.
Rudy memang besar di usaha sarang burung walet. Ia dan istrinya, Lily Foniaty, mendirikan Yan Ty Ty Group. Menurut Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, usaha pengolahan sarang burung walet Yan Ty Ty lumayan maju di Shanghai, Cina. “Perusahaannya mengolah sarang burung walet menjadi berbagai produk turunan di Tiongkok,” kata Djauhari.
PT Anugerah adalah importirnya dari Indonesia, yang punya pabrik di Kalimantan dan Bogor. Tahun ini, PT Anugerah mendapat tambahan kuota ekspor sarang burung walet sebanyak 37 ton dari 10 ton tahun lalu. Padahal PT Anugerah tengah mendapat sanksi tak boleh mendagangkan sarang burung walet ke luar negeri akibat melanggar kuota ekspor pada 2021.
Dari jatah 10 ton, PT Hakikat Alam Indonesia mengirim 12 ton sarang burung walet ke Cina. “Sanksinya enggak bisa ekspor sampai ada audit dari kami dan Cina,” tutur Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Pertanian Wisnu Wasisa Putra.
Dalam foto-foto seremoni ekspor itu, Rudy Foniaty dan Nursahid Wiradjaja tampak berbincang dengan Menteri Syahrul dan Nasrullah. Namun Nasrullah mengaku tak mengenal para pemilik PT Hakikat. Adapun Rudy mengaku baru pertama kali bertemu dengan Menteri Syahrul dan Nasrullah dalam acara pelepasan ekspor sarang burung walet itu. Sedangkan Nursahid mengaku kerap berkomunikasi dengan Nasrullah, Nuryani, dan Wisnu. “Kami kan dibimbing oleh mereka,” ujarnya.
•••
DARI lima jenis vaksin PMK yang akan dibeli Kementerian Pertanian, baru 3 juta dosis vaksin Aftopor yang sudah tiba. PT Boehringer Ingelheim Indonesia membelinya dari Boehringer Ingelheim Prancis. Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Makmun mengatakan vaksin sebanyak itu dibeli dengan harga Rp 38 ribu per dosis.
Aftopor adalah vaksin jenis bivalen—vaksin yang memiliki serotipe A dan O. Dalam catatan Bea dan Cukai yang menerima vaksin ini dari Prancis, jumlahnya sebanyak 3,1 juta dosis dengan harga pembelian Rp 115,62 miliar. Artinya, harga per dosis vaksin Aftopor hanya Rp 37.248. Kementerian Pertanian tak menyoal kemungkinan kelebihan bayar Rp 2,33 miliar kepada Boehringer.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) melihat proses vaksinasi hewan kerbau saat kunjungan kerja di Pasar Hewan Ketitang, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, 22 Juli 2022. ANTARA/Yusuf Nugroho
Rizal Bawazier, pemilik saham PT Boehringer Ingelheim lewat PT RB Sistem Komputerindo, menolak menjawab pertanyaan tentang harga vaksin Aftopor. Ia menyarankan pertanyaan diajukan kepada bagian komunikasi perusahaan. Hartini dari bagian komunikasi Boehringer Ingelheim Indonesia mengatakan tak bisa menjelaskan harga vaksin Aftopor karena bersifat rahasia. Direktur Komunikasi Eksternal PT Boehringer Nicolas Meynaud idem ditto.
Dibanding harga vaksin bivalen lain, vaksin Aftopor memang dua kali lipat lebih mahal. PT Ceva Animal Health Indonesia, yang mengimpor vaksin bivalen merek Aftomune dari Brasil, menawarkan harga kepada pemerintah Rp 16-17 ribu per dosis. Menurut Presiden Direktur PT Ceva Edy Purwoko, harga itu sudah termasuk pajak.
Edy mengatakan harga Aftomune itu juga sudah mencakup 15 persen keuntungan. Ceva, kata Edy, sanggup mendatangkan 12 juta vaksin penyakit mulut dan kuku. “Setahu saya untuk pengadaan darurat seperti sekarang perusahaan hanya diperbolehkan memperoleh untung maksimal 15 persen.”
Vaksin lain juga lebih mahal. PT Pimaimas Citra, yang akan mendatangkan vaksin bivalen inaktif merek Aftosa dari Argentina, menawarkan harga kepada pemerintah Rp 27 ribu per dosis. Manajer Teknik PT Pimaimas Andi Wijanarko mengatakan perusahaannya akan mendatangkan 5 juta dosis vaksin PMK. Namun, hingga kini, menurut dia, Kementerian Pertanian belum menentukan kuota untuk perusahaan yang belum mendatangkan vaksin.
Vaksin CAVac yang diklaim Nursahid Wiradjaja siap dikirim Cahic dari Cina juga seharusnya sudah tiba pada Juli lalu. Dalam rencana pengadaan vaksin Satuan Tugas Penanganan PMK, PT Hakikat semestinya mengirim 1 juta dosis pada Juli dan 3 juta dosis pada Agustus ini.
Harga vaksin CAVac yang akan didatangkan PT Hakikat Alam juga lebih mahal ketimbang Aftomune, tapi lebih murah dibanding Aftosa. Nursahid menjelaskan, ia menawarkan vaksin CAVac Rp 23 ribu per dosis. Masalahnya, menurut catatan Biotis, harga per dosis CAVac hingga tiba di Indonesia hanya Rp 12 ribu. “Harga Rp 23 ribu ini masih cair,” tutur Nursahid. “Nanti kan ada tawar-menawar.”
Selain problematik dalam hal harga, vaksin Aftopor bermasalah di lapangan. Seorang sumber di Satuan Tugas Penanganan PMK mengatakan jarum untuk menyuntikkan vaksin ke hewan tidak cocok. Spuit untuk hewan ini khusus dan berukuran lebih besar dibanding jarum suntik vaksin Covid-19 buat manusia.
Pemerintah baru membentuk Satgas Penanganan PMK pada 23 Juni 2022. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjadi ketuanya. Nasrullah menjadi wakilnya. Namun urusan vaksin sepenuhnya—dari pengadaan, distribusi, penyuntikan, hingga alat-alat pendukungnya—ditangani Kementerian Pertanian. BNPB hanya menyediakan dukungan seperti alat pelindung diri, masker, penyimpanan, dan distribusi vaksin.
Di luar semrawutnya pengadaan vaksin, wabah PMK menggerus perekonomian peternak. Meski tingkat kematian hewan terinfeksi virus PMK di bawah 5 persen, harga ternak dan produksi susu anjlok. Solihin, peternak sapi di Bandung, baru saja melego 12 sapinya dengan harga miring karena sapi-sapi itu pernah terinfeksi PMK. “Rugi sekitar Rp 60 juta,” kata petani 55 tahun ini. “Modal tak kembali.”
Mahardika Satria Hadi, Dini Pramita (Jakarta), Ahmad Fikri (Bandung)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo