1. Booster (penguat bahan peledak).
Dengan pembungkus berupa plastik warna ungu yang berbentuk silinder. Booster yang memiliki berat total 1.140 gram ini terdiri dari dua bagian:
o Wadah utama, berupa silinder berdiameter 10 cm dan tinggi 16 cm. Di dalam wadah ini, bahan-bahan peledak disusun secara terpisah. Di bagian atas, ditaruh serbuk hitam campuran karbon (dengan rumus kimia C, carbon), potas (dengan rumus kimia KCN, kalium cianida), dan belerang (dengan rumus kimia S, sulfur) seberat 330 gram yang dibungkus dengan plastik transparan. Sedangkan di bagian bawah ditaruh TNT (trinitrotoluena) seberat 800 gram.
o Tabung penutup dengan ukuran yang lebih besar. Fungsinya untuk membungkus wadah utama.
2. Detonator (pencetus ledakan)
Terdiri dari dua detonator yang dirakit menjadi detonator listrik:
o Detonator pertama terbuat dari kawat aluminium yang memiliki panjang 4 cm dan berdiameter 6 mm. Diberi bahan pembakar berupa potas, belerang, dan karbon yang dihubungkan dengan kabel 60 cm ke booster dengan sebuah isolasi.
o Detonator kedua terbuat dari kawat aluminium 4 cm dan berdiameter 6 mm. Diberi bahan pembakar serbuk dari pentol korek berwarna cokelat yang dihubungkan dengan kabel ke booster dengan isolasi.
3. Amplifier (rangkaian penguat)
Merupakan rangkaian elektronik dengan panjang 31 mm dan lebar 13 mm. Sebagai pemasok energi rangkaian, digunakan baterai merek Hi Watt, yang berkekuatan 9 volt. Ada 4 jenis kabel yang dipakai dalam rangkaian ini:
o Kabel input, berupa kabel berwarna merah-hitam.
o Kabel output, ada dua kabel (30 cm dan 12 cm) yang o dirangkai secara serial.
o Kabel baterai.
o Kabel pengaman (fuse) berupa kabel merah dengan panjang 10 cm.
4. Jam Digital
Rangkaian bom Natal ini menggunakan jam digital Sunway yang memakai baterai 1,5 volt. Jam digital yang memiliki ukuran 6,7 x 4 x 1,1 cm ini berfungsi menentukan waktu ledakan. Jam ini dihubungkan ke amplifier dengan dua kabel yang berukuran 3 cm dan 4 cm.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini