Untuk mengetahui jenis bom, Pusat Laboratorium Forensik Polri menguji 62 bom yang berasal dari berbagai lokasi peledakan. Hasilnya, ditemukan banyak kesamaan teknis perakitan dan komposisi bahan. Menurut sumber TEMPO di Puslabfor Polri tersebut, jenis bom yang meledak di malam Natal berbeda dengan bom yang dipasang Elize Tuwahatu di Taman Mini. Bom yang dibawa Elize menggunakan bahan TNT 400 gram dan dinamit. Kekuatannya jauh lebih besar karena memiliki standar military explosive.
Medan, Pematangsiantar Dipasang: 11 Meledak: 2
Dijinakkan: 9
Bahan Dasar: Karbon, potas, belerang, dan campuran TNT.
Bahan Perusak: Bom Medan dengan potongan paku dan paku payung. Bom Pema-tang-siantar dengan gotri.
Kemasan: Dibungkus karton,dilapisi kertas kado.
Pekanbaru, Batam
Dipasang: 6 Meledak: 6
Bahan Dasar: Karbon, potas, belerang, dan campuran TNT.
Bahan Perusak: Baut besi
Kemasan: Dibungkus karton. Timer dari jam weker.
Jakarta dan Bekasi
Dipasang: 6 Meledak: 6
Bahan Dasar: Karbon, potas, belerang, dan campuran TNT.
Bahan Perusak: Gotri (bola besi berdiameter 12 mm untuk roda sepeda).
Kemasan: Dibungkus karton yang dilapisi kertas kado.
Bandung, Sukabumi, Ciamis
Meledak: 4
Bahan Dasar: Karbon, potas, belerang, dan campuran TNT.
Bahan Perusak: Pelat besi berbentuk koin Rp 100 lama dan paku.
Kemasan: Dibungkus karton.
Jawa Timur Dipasang: 6 Meledak: 2
Dijinakkan: 4. Bahan Dasar: Karbon, potas, belerang, dan campuran TNT
Kemasan: Dibungkus karton.
Mataram
Dipasang: 2 Meledak: 2
Bahan Dasar: Karbon, potas, belerang, dan campuran TNT.
Bahan Perusak: Potongan besi.
Kemasan: Dibungkus karton.
Sumber: Pusat Laboratorium Forensik POLRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini