Mataram
Sekitar pukul 22.00 WITA, dua ledakan bom menggun-cang Gereja Pantekosta. Akibatnya, sebuah lubang berdiameter 75 cm menganga di dinding gereja. Gereja Pro-testan Indonesia Barat Ima-nuel juga dilempar sebuah bom. Tapi bom itu tak meledak, hanya mengeluarkan asap tebal dan bau mesiu yang menyengat. Anehnya, sebuah makam umat Nasrani di daerah Kapitan Ampenan juga diledakkan. Tak ada korban jiwa dalam peledakan bom di Mataram.
Medan
Pada pukul 17.00 WIB, ditemukan parsel berisi bom di rumah Pendeta Dasuha Purba. Dari temuan ini, polisi mengembangkan penyisiran bom. Aparat berhasil menemukan parsel yang berisi bom di 10 gereja yang tersebar di Kota Medan.
Tak ada bom yang meledak. Tim Penjinak Bahan Peledak Brimob Polda Sumatra Utara melumpuhkan bom-bom tersebut. Polisi telah menangkap tiga tersangka: Edy Sugiarto, Hakim, dan Polin. Kepada polisi, Edy mengaku bahwa ia dan Hakim telah dibayar Polin Rp 159 juta untuk membeli perangkat bom dan senjata api.
Pematangsiantar
Polisi mengaku berhasil mengidentifikasi asal-usul bom yang mengguncang Pematangsiantar, kota lain di Sumatra Utara. Seorang sopir taksi kepada polisi mengaku mendapat upah Rp 150 ribu untuk membawa beberapa parsel yang berisi bom. Ia mendapat order membawa parsel tersebut dari Medan untuk dikirim ke lima gereja di Pematang-siantar. Pukul 22.00, salah satu parsel bom itu meledak di rumah El Imanson Sumba-yak, pendeta Gereja Kristen Protestan Simalungun, Pema-tang-siantar. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Batam
Gereja Kristen Protestan Simalungun, Gereja Bethany, dan Gereja Pantekosta yang terletak di pusat Kota Batam juga diguncang ledakan bom sekitar pukul 21.15. Ledakan di tengah ratusan jemaat yang sedang mengikuti kebaktian Natal itu menyebabkan 29 orang harus menjalani perawatan intensif.
Pekanbaru
Pukul 21.00, sebuah helm berisi paket bom ditemukan di Gereja HKBP di Jalan Hang Tuah, menewaskan lima orang, termasuk Serda Budi Saragih dan Bharatu Jabaidin dari Polresta Pekanbaru. Juga melukai 22 orang lainnya. Hampir bersamaan, sebuah bom meledak di garasi rumah di Jalan Dahlia Gang Horas, yang ditempati oleh Kristopel Sipahutar. Tak jelas, mengapa bom berada di rumah tersebut. Kepada TEMPO, Sipahutar mengaku telah memberikan keterangan lengkap kepada polisi. "Keluarga saya adalah korban peladakan bom," katanya.
Jakarta
Pukul 19.50 sebuah bom mengguncang Gereja Koinonia di Jalan Matraman Raya. Rentetan bom segera mengguncang Gereja Katedral di Jakarta Pusat, Gereja Santo Yosef di Jalan Matraman Raya, Kapel Kanisius di Menteng, Gereja Anglikan di Jalan Arif Rahman Hakim, dan Gereja Oikumene di Halim Perdana-kusuma. Ledakan dahsyat di beberapa tempat suci itu menelan korban yang tak sedikit. Hing-ga kini tercatat 6 orang tewas, 54 orang luka berat, dan puluhan mobil hancur berantakan.
Sukabumi
Ledakan bom di Gereja Sidang Kristus dan Gereja HKBP Sukabumi pada pukul 20.00, saat umat Kristiani sedang melakukan misa Natal, menewaskan tiga jemaat dan menyebabkan 11 orang terluka cukup parah.
Bandung
Dari keseluruhan kasus bom, peledakan bom di Bandung merupakan kasus yang paling menunjukkan titik terang. "Keberuntungan" polisi dalam menangkap para perakit bom merupakan buah dari kesalahan teknis yang dilakukan para teroris sendiri. Bom-bom yang rencananya akan diledakkan di enam gereja itu justru meledak saat masih dirakit di sebuah bengkel di Jalan Terusan Jakarta, Bandung, milik Haji Aceng Suheri. Tiga perakit bom tewas dengan keadaan mengenaskan (lihat Satu Bom, Enam Balada).
Ciamis
Dengan mengendarai sebuah Vespa, Dedi Mulyadi dan Yoyo membawa bom yang telah siap diledakkan dari Tasikmalaya menuju Pangandaran. Bom yang disimpan dalam bagasi Vespa meledak dalam perjalanan. Yoyo, yang berada di boncengan, tewas di tempat dengan tubuh berkeping. Anehnya, Dedi Mulyadi cuma luka-luka ringan. Kini ia menjadi salah satu kunci untuk mengungkap jaringan bom di malam Natal. Menurut catatat polisi, Dedi dan Yoyo pernah belajar merakit bom di Afghanistan.
Mojokerto
Ledakan bom di Paroki Santo Yosef, Gereja Eben Haezer, Gereja Bethany, dan Gereja Allah Baik juga langsung meminta beberapa nyawa. Hingga kini tercatat dua orang tewas dan empat luka berat. Salah seorang korban adalah Riyanto, 25 tahun, seorang anggota Banser NU yang bertugas menjaga Gereja Eben Haezer di Jalan Kartini. Tubuhnya terpental puluhan meter, akibatnya kepalanya putus dan tangan kirinya hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini