Scroll ke bawah untuk membaca berita

Cara Jepang, Amerika, Swedia Menjalankan Makan Siang Gratis Dampak Tambang Nikel Kolaka: Menjamur Rumah Kos-kosan dan Aneka Usaha Jerit Petani Kolaka Setelah Sawah Mereka Terendam Lumpur Tambang Nikel Keruhnya Sumber Air Akibat Tambang Nikel Kolaka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Investigasi

Berita Tempo Plus

Limbah Rp 185 Triliun

HARGA 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia yang dibeli pemerintah Indonesia sebesar Rp 55,8 triliun tak ada nilainya jika dibandingkan dengan kerusakan lingkungan akibat limbah sisa pengolahan emas yang mencemari sungai, merusak kebun sagu, hingga mengisolasi masyarakat Papua.

25 Januari 2019 | 00.00 WIB

Bagikan

Limbah Rp 185 Triliun

Perbesar

Limbah Rp 185 Triliun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Image of Tempo

Image of Tempo

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

pt-freeport-indonesia

Tempo

Tempo

Edisi 25 Januari 2019

Edisi 26-01-2019 - Simsalabim Ustad Abu

Edisi 26-01-2019 - Simsalabim Ustad Abu

Edisi 26-01-2019 - Simsalabim Ustad Abu

Edisi 26-01-2019 - Simsalabim Ustad Abu

Malapetaka Limbah Freeport Patah Sagu Ikan Tak Berganti Limbah Rp 185 Triliun Kami Sudah Prediksi Dampak Tailing Isu Lingkungan Tidak Gugur Oleh Divestasi

slot-iklan-728x90

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Podcast Terkait
Podcast Terbaru

Tagih Janji Jokowi, Eks Karyawan Freeport Demo di Patung Kuda

foto

Tagih Janji Jokowi, Eks Karyawan Freeport Demo di Patung Kuda

Inalum Resmi Kuasai 51 Persen Saham Freeport Indonesia

foto

Inalum Resmi Kuasai 51 Persen Saham Freeport Indonesia

Ratusan Korban PHK PT Freeport Indonesia Geruduk Gedung KPK

foto

Ratusan Korban PHK PT Freeport Indonesia Geruduk Gedung KPK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Artikel Terbaru

Dampak Tambang Nikel Kolaka: Menjamur Rumah Kos-kosan dan Aneka Usaha

Cara Jepang, Amerika, Swedia Menjalankan Makan Siang Gratis

Jerit Petani Kolaka Setelah Sawah Mereka Terendam Lumpur Tambang Nikel

Keruhnya Sumber Air Akibat Tambang Nikel Kolaka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Artikel Trending

Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional: Kami Tak Mencari Keuntungan

Cara Jepang, Amerika, Swedia Menjalankan Makan Siang Gratis

Jerit Petani Kolaka Setelah Sawah Mereka Terendam Lumpur Tambang Nikel

Hak Jawab Pindad Soal Bisnis Senjata dengan Rheinmetall

Pencemaran Lingkungan Smelter Nikel Bantaeng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Investigasi

Cara Jepang, Amerika, Swedia Menjalankan Makan Siang Gratis

Dampak Tambang Nikel Kolaka: Menjamur Rumah Kos-kosan dan Aneka Usaha

Jerit Petani Kolaka Setelah Sawah Mereka Terendam Lumpur Tambang Nikel

Keruhnya Sumber Air Akibat Tambang Nikel Kolaka

Lihat Indeks Artikel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971

Unduh aplikasi Tempo

Ikuti Media Sosial KamiMedia Sosial

© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum

Beranda Harian Mingguan Tempo Plus