Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Geger penggunaan bahan kimia membuat Menteri Pertanian Anton Apriyantono berancang-ancang mengeluarkan larangan. Padahal, menurut ahli teknologi pangan ini, bahan yang digunakan sebagai pemutih beras itu sebenarnya bukanlah klorin seperti yang ramai dibicarakan. "Tetapi kaporit yang juga dipakai untuk ayam segar, udang, dan perusahaan air minum," kata Anton ketika dihubungi Tempo, Rabu, pekan lalu.
Meski begitu, sebagai pihak yang berwenang melakukan pengawasan terhadap perdagangan beras, Anton menyatakan bahwa penggunaan kaporit dan bahan kimia lain tetap tidak diperlukan. Jika tidak dilarang, bisa saja suatu saat mereka menggunakan bahan kimia yang lebih berbahaya. Anton menegaskan bahwa lembaganya harus bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) untuk melakukan pengawasan tersebut karena tak memiliki aparat/inspektur.
Bagaimana pengawasan terhadap beras berpemutih?
Oh ya, kami sedang meneliti masalah itu. Memang, sudah ada indikasi beras itu berpemutih, tapi kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Sebenarnya (pemutih) ini tidak menguatirkan, tetapi kami akan tetap melarang penggunaan bahan kimia pada pemrosesan beras karena itu memang tidak diperlukan. Ini akan kami sampaikan kepada Asosiasi Persatuan Penggilingan Padi. Sebenarnya klorin itu tidak berbahaya karena juga digunakan pada ayam segar, perusahaan air minum, dan udang.
Jadi benar yang dipakai pemutih beras itu klorin?
Sebenarnya bukan klorin yang digunakan untuk memutihkan beras, tetapi hanya memakai kaporit. Memang ada terkandung unsur Cl-nya, tapi bukan Cl2 karena ini gas klor. Kalau Cl2 atau klorin kan tidak mungkin dipakai. Jadi, sekali lagi yang benar kaporit atau calcium hyphochloride. Banyak yang nggak ngerti istilah itu.
Artinya penggunaan kaporit tidak berbahaya?
Ya. Bahan kimia kan tidak semua berbahaya. Tetapi, pada kasus beras ini, zat kimia tidak diperlukan.
Kalau statusnya "hanya tidak diperlukan", kenapa dilarang? Apa alasan pelarangan itu?
Karena bahan kimia itu sama sekali memang tidak diperlukan. Kami kan tidak tahu seberapa besar kadar bahan kimia yang mereka pakai. Kalau dibiarkan ini bisa tidak terkontrol. Sekarang memakai kaporit, nanti apa lagi?
Kenapa, sih, mereka memakai kaporit?
Katanya supaya berasnya lebih mengkilap dan putih. Tetapi proses ini kan hanya memberikan efek psikologis saja. Dan sebenarnya, beras yang makin digosok, makin jelek gizinya.
Kembali soal larangan tadi, kapan akan diberlakukan?
Sesegera mungkin. Saya sudah perintahkan minggu lalu, tapi biasalah, birokrat itu lamban. Harusnya bisa lebih cepat lagi.
Apakah ada sanksi jika ada yang masih melanggar larangan tersebut?
Kita lihat hukumnya. Kalau kaporit saja tidak berbahaya. Jadi tetap tergantung kadar pemakaiannya.
Soal pengawasan ini memang di bawah Departemen Pertanian?
Kalau pembinaan memang di bawah Departemen Pertanian, tapi sebetulnya Departemen Pertanian itu tidak punya inspektur atau fungsi pengawasan seperti Badan POM. Makanya kami bekerja sama dengan Badan POM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo