Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kenyamanan hidup bak baron-baron di Eropa itu milik salah seorang bos Permindo--makelar ekspor-impor minyak Pertamina. Itu jelas lantaran rezeki minyak yang melimpah ruah. Dimiliki oleh Grup Bimantara dan Grup Bakrie, Permindo, yang mulai beroperasi tahun 1983, mendapatkan uang masuk US$ 200 ribu setiap hari dari impor BBM saja. Adapun dari jatah ekspor Permindo yang 150 ribu barel sehari, perusahaan itu ditaksir menangguk US$ 150 ribu sehari. Anggap saja kurs rata-rata Rp 2.500 per US$, itu berarti sehari Permindo bisa menyedot Rp 875 juta. Seminggu Rp 6,1 miliar. Sebulan Rp 183 miliar. Bayangkan saja. Duit sebanyak itu mengalir sejak 1983 sampai 1 Juli 1998 lalu, saat Permindo akhirnya dipangkas oleh pemerintah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo