Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Berita Tempo Plus

Mengapa BPDPKS Lebih Banyak Mensubsidi Biodiesel

Angka serapan CPO untuk program mandatori biodiesel meningkat saban tahun. BPDPKS menyiapkan puluhan triliun untuk subsidi B30.

9 April 2022 | 00.00 WIB

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman di Jakarta,  Juni 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman di Jakarta, Juni 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • BPDPKS menggelontorkan subsidi Rp 51,95 triliun kepada 22 produsen biodiesel pada 2021.

  • Program peremajaan sawit rakyat hanya mendapat dana Rp 1,26 triliun dari BPDPKS.

  • Pemerintah menargetkan program biodiesel tahun ini menyerap 10,15 juta kiloliter CPO.

TREN produksi biodiesel di Indonesia menanjak sejak 2015. Seiring dengan itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) juga menyalurkan subsidi yang makin besar untuk para produsennya. Pada 2021, BPDPKS menggelontorkan Rp 51,95 triliun kepada 22 badan usaha bahan bakar nabati. Angka ini naik lebih dari 54 persen dibanding pada tahun sebelumnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Liputan ini terbit atas kerja sama dengan Jikalahari, Greenpeace Indonesia, Yayasan Auriga Nusantara, yang didukung Rainforest Investigations Network Pulitzer Center. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Jangan Bilang Kami Pro-biodiesel"

Mahardika Satria Hadi

Mahardika Satria Hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus