Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Marginalia

Berita Tempo Plus

Pes

Dari novel Albert Camus La Peste (diterjemahkan Nh. Dini sebagai Sampar), wabah itu tidak hanya membawa kematian ratusan orang, tapi juga mengingatkan orang-orang apa arti mati dan hidup sebelum Ajal.

29 Februari 2020 | 00.00 WIB

Pes
Perbesar
Pes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

SEBUAH kota yang membosankan: Oran. Atau sebuah kota kecil yang bisa didefinisikan sebagai kebosanan: tanpa burung merpati, tanpa pepohonan, tanpa taman dan gemeresik daun-daun. Orang bekerja, bercintaan, dan mati dengan kedataran yang sama. Tak ada drama. Tak ada pathos. Gelora perasaan minimal. Penghuni Oran menyukai “kesenangan-kesenangan sederhana”: pacaran, melirik lawan jenis, nonton bioskop, mandi-mandi di laut. Anak-anak muda memang bisa bergairah, tapi gairah yang cepat lewat. Orang-orang tua hanya main boules, kelereng sebesar jeruk bali yang dilemparkan ke arah depan, atau makan-makan di klub, atau berjudi: dosa kecil mereka....

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Goenawan Mohamad

Penyair, esais, pelukis. Catatan Pinggir telah terhimpun dalam 14 jilid. Buku terbarunya, antara lain, Albert Camus: Tubuh dan Sejarah, Eco dan Iman, Estetika Hitam, Dari Sinai sampai Alghazali.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus