Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BANJIR di Jakarta bukan perkara baru. Perubahan iklim memang membuat derasnya curah hujan jadi di luar kebiasaan dan bencana air bah di Ibu Kota menjadi-jadi. Tapi itu bukan berarti banjir tak bisa diantisipasi dan dikelola. Minimal, kedatangannya harus diprediksi, penanganan korbannya terorganisasi, dan surutnya bisa dipercepat.
Manajemen pengelolaan banjir inilah yang menjadi tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebagai kepala daerah, dia harus bisa menunjukkan langkah-langkah penanganan banjir yang terencana, terpadu, dan efektif. Sayangnya, dua kali banjir besar yang melanda Ibu Kota dalam dua bulan pertama 2020 menunjukkan kinerja Anies yang kurang optimal.
Jangan dulu berburuk sangka dan mengaitkan penilaian miring ini pada soal politik. Sejumlah kalangan memang menjagokan Anies menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum 2024. Namun itu bukan berarti kinerjanya sebagai Gubernur Jakarta tak bisa dinilai tanpa embel-embel politik elektoral. Publik wajib mendapat informasi yang jernih dan sahih tentang performa Anies sebagai pemimpin Jakarta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo