Hutan Indonesia: salut untuk Walhi dan Tempo

Saya terkejut sekaligus terperangah membaca Laporan Utama TEMPO 26 Oktober 1991 lalu tentang hutan di Indonesia. Saya baru kali ini melihat laporan TEMPO yang begitu lengkap dan memihak kepada yang lemah (peladang). Tulisan mengenai rente, misalnya, salah satu bagian dari Laporan Utama itu, telah membuka mata saya tentang kebohongankebohongan yang terjadi dalam kegiatan pembalakan hutan selama ini. Tiga hasil penelitian (Walhi, IPB, dan pengusaha) yang dimuat TEMPO menunjukkan bahwa rente yang ditarik pemerintah amat jauh di bawah rente yang ditarik sektor migas. Saya marah dan sedih melihat hutan kita, yang menurut Pasal 33 UUD 1945 harus digunakan untuk kemakmuran rakyat sebesarbesarnya, ternyata hanya digunakan untuk mengisi kantung sekelompok orang tertentu saja. Ini bukan penyumbangan devisa negara seperti yang digembar-gemborkan oleh Bob Hasan selama ini. Saya mengucapkan salut dan selamat kepada Walhi yang telah berani melakukan penelitian ini. Saya mengucapkan salut kepada TEMPO yang berhasil membuat isu ini terangkat ke permukaan sehingga saya mengerti apa yang terjadi tentang hutan. Kepada pengusaha hutan, mengapa tidak berusaha agar rente yang masuk ke negara (untuk rakyat Indonesia) ditingkatkan? BINNY BUCHORY Alamat ada pada Redaksi