REHAL tentang Islam Ekstrem: Analisis dan Pemecahannya karya Dr. Yusuf Qardhawi, penerbit Mizan, 1985 (TEMPO, 13 April, Buku), menurut saya, bisa menimbulkan kesan yang salah atas buku itu. Yang disinggung-singgung Musthafa Helmy barulah sebagian isi buku. Padahal, yang tak kalah pentingnya, yang merupakan sebagian isinya lagi, analisa pengarang tentang penyebab yang tak terlepaskan dari timbulnya gejala ekstremitas itu. Yakni: ulah keterlaluan penguasa-penguasa di negara-negara Muslim yang menindas (menangkapi, menyiksa, membunuhi) para da'i yang merasa tak berbuat lebih dari sekadar berusaha menyalurkan aspirasi keislamannya. Sementara itu, ulama, yang seharusnya menjadi "induk" mereka, tak lebih dari corong dan pembenar penguasa-penguasa thaghut belaka. Anggota masyarakat lainnya pun (para intelektual, profesional, dan massa) seakan mendiamkan saja seluruh ketidakadilan yang mencolok itu. Kesemua itulah yang dianggap Qardhawi penyebab tumbuhnya ekstremitas dalam Islam, yang berlawanan dengan hakikat Islam yang merupakan "jalan tengah" dalam segala hal. Itu dibahas dalam separuh pertama buku itu. Satu lagi. Barangkali lebih manusiawi, kalau buat Dr. Yusuf Qardhawi - yang integritas keislamannya tak diragukan lagi - kita pergunakan kata "hijrah", sebagai pengganti "lari". HARYADI Jalan Semanggi RI 61 RK 04 Surakarta, Jawa Tengah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini