Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Kredit Luar Negeri: Soal Harga Diri?

Pinjaman luar negeri untuk membantu lajunya pem bangunan. mencari bantuan tidak menurunkan harga diri. bahkan tanpa adanya pembangunan yang nyata akan menyangkut harga diri sebagai bangsa merdeka.

14 Agustus 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA ingin menanggapi tulisan saudara Soeharsono Sagir (TEMPO, 17 Juli 1976). Beberapa pendapat saya adalah: Manusia Indonesia memang seharusnya manusia yang mempunyai harga diri. Tetapi tidak benar bahwa manusia-manusia ini sama sekali tidak tergantung pada manusia lain -- dengan mengingat bahwa manusia parasit adalah sifat tercela dan patut dikasihani. Adalah falsafah yang salah jika menganggap bahwa mencari bantuan berikut segala diplomasinya akan menurunkan harga diri kita. Saya menilai bahwa saudara Soeharsono Sagir sebagai seorang ekonom kehilangan harga diri dengan melihat kenyataan keadaan ekonomi kita yang senen-kemis. Ini kesalahannya. Jadi kita harus memandang dari sudut lain. Kita sebagai bangsa yang baru merdeka, sudah bertekad membangun di segala bidang. Tentu kita akan merasa malu sekali tanpa adanya pembangunan yang nyata . Ini menyangkut harga diri sebagai bangsa merdeka. Karena pembangunan perlu sekali untul meningkatkan taraf hidup bangsa. Dengan kesadaran inilah kita peru uang dan teknologi sebagai alat pembantu lajunya pembangunan. Alat pembantu ini bisa kita pinjam dulu dari tetangga kita yang sudah maj u, dengan bertanggungjawab sebagai peminjam. Jika dalam perioda ini jumlah bantuan semakin meningkat -- satu kebutuhan untuk percepatan pembangunan -- bukan pertanda kita makin tenggelam dalam hutang yang menjerat. Jika pemerataan pembagian pendapatan memang belum terjamin, para ekonom berkewajiban merubah sistim pembagiannya. Dan ini juga merupakan tanggungjawab pimpinan pemerintahan. Marilah kita mempertinggi semangat pembangunan dengan mengefektifkan bantuan luar negeri, sehingga manfaatnya dapat kita serap sebanyak mungkin dengan catatan: kita harus mengembalikan barang yang kita pinjam. RUSMAN RUSYADI Lembaga Instrumentasi Nasional Kompleks L.I.P.I. Jl. Sangkuriang, Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus