Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SURVEI Kesehatan Indonesia (SKI) yang diadakan Kementerian Kesehatan akhir tahun lalu mendapati prevalensi perokok anak usia 10-18 tahun turun menjadi 7,4 persen. Hasil survei itu menggembirakan karena berada di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang memasang target prevalensi perokok anak 8,7 persen pada tahun ini. Selain di bawah target RPJMN, prevalensi perokok anak 2023 juga jauh lebih rendah dibanding Riset Kesehatan Dasar 2018 yang sebesar 9,1 persen. Haruskah kita bersyukur atas capaian ini?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo