Wakil rakyat:diharapkan lebih komunikatif

WAKIL rakyat adalah orang yang duduk sebagai anggota DPR berdasarkan pilihan rakyat lewat pemilihan umum. Wajar bila rakyat sangat berharap pada orang kepercayaannya itu untuk memperjuangkan nasib dan harapannya. Dari kasus yang terjadi selama ini, ternyata masyarakat lebih memilih lembaga lain, misalnya lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau aktivis mahasiswa, sebagai tempat mereka mengadukan persoalannya. Dan bukan kepada wakil mereka di DPR. Sebagai contoh, pengaduan yang dilakukan oleh sejumlah petani Tuban kepada aktivis mahasiswa Surabaya atas dijadikannya lahan mereka sebagai tempat berdirinya pabrik semen. Atau penduduk Singosari yang mengadukan nasibnya kepada LBH, sehubungan dengan tempat tinggal mereka di bawah kabel listrik berkekuatan 500 KV. Masih banyak contoh lainnya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Apakah fenomena itu, tanda dari lunturnya kepercayaan rakyat pada wakil-wakil mereka? Dengan melihat kenyataan tersebut, sudah sepatutnya hal itu menjadi koreksi diri bagi wakil-wakil kita di DPR untuk menunjukkan fungsinya. Para wakil rakyat itu diharapkan lebih komunikatif terhadap rakyat agar dapat memahami persoalan yang terjadi dengan baik. Dengan demikian, mereka akan dapat berkiprah lebih efektif dan tidak kehilangan misi utama yang diembannya, yakni memperjuangkan aspirasi rakyat. Tapi yang terpenting adalah kembalinya kepercayaan rakyat kepada mereka. MRADIPTO KACASUNGKANA Jalan P. YKP Mejoyo AJ 16 Surabaya