Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Tenaga asing:untuk pemerintah dan pengusaha

Heboh tenaga kerja asing di indonesia merupakan dampak globalisasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat. pemerintah dan pengusaha perlu memperbaiki diri.

10 Oktober 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH heboh tenaga kerja asing (TKA) di PT Indah Kiat, lalu heboh lingkungan hidup Pantai Indah Kapuk, dan penggunaan pilot asing oleh Garuda, pertanda apakah fenomena ini? Apa langkah yang harus dilakukan? Menurut saya, hal ini merupakan dampak dari globalisasi dan meningkatnya kesadaran masyarakat kita sehingga menjadi kritis. Langkah yang harus dilakukan, pemerintah dan pengusaha agar lebih memperbaiki diri. Pemerintah: Daripada mengemukakan pendapat yang berbeda tentang suatu masalah dan dimuat di media massa, lebih baik pemerintah membentuk suatu tim yang terdiri dari berbagai unsur yang terkait di BKPM. Sehingga, apa pun keputusan yang sudah keluar, itu adalah suatu kesepakatan bersama dan tidak ada departemen yang merasa kecolongan. Pengusaha: Kini para pengusaha tidak cukup hanya berbekal izin dan kemudian berusaha mencari laba sebesar-besarnya. Pengusaha juga dituntut untuk berwawasan lebih luas lagi dengan memperhatikan semua lingkungan yang terkait (bukan hanya pemegang saham). Antara lain menyangkut: 1. Sudahkah Anda memperhatikan kesejahteraan buruh Anda dengan baik? 2. Apakah Anda sudah membayar pajak dengan baik dan benar? 3. Sudahkah Anda menggunakan tenaga buruh setempat (Indonesia) sebanyak-banyaknya? 4. Sudahkah anda memperhatikan polusi agar tidak merugikan masyarakat sekitar pabrik Anda? 5. Sudahkah anda beramal pada penduduk di sekitar lingkungan perusahaan anda, misalnya klinik atau rumah ibadah untuk masyarakat di sekitarnya, selain untuk karyawan Anda sendiri? Kita semua mungkin masih ingat ketika pendiri Gudang Garam meninggal dunia, semua tokoh keagamaan turut mendoakan kepergiannya. Dan ini tentu sangat meningkatkan citra perusahaan itu, selain bagi yang meninggal. Dalam hal ini, saya tidak bermaksud menggurui para profesional di berbagai perusahaan, tapi karena ketatnya persaingan dan tuntutan laba sebesar-besarnya, sering orang jadi lupa pada halhal kecil di sekitarnya yang dapat merugikan perusahaan. INDERADI KASIM Cipinang Muara Jatinegera Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus