Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Total sebanyak hampir 5 ribu keluarga di 15 desa di empat kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terdampak banjir usai hujan deras pada Senin sore hingga malam lalu, 24 Februari 2025. Kondisi terkini menunjukkan banjir berangsur surut namun pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan hujan susulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tinggi muka air banjir sempat bervariasi antara 20 hingga 100 sentimeter di beberapa titik," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan persisten pada Senin sore-malam lalu mengakibatkan Sungai Lamong dan Sungai Surabaya meluap. Dampaknya, banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Selasa, 25 Februari 2025. Banjir terjadi sejak dinihari merendam permukiman warga di empat kecamatan, yakni Balongpanggang, Binjeng, Driyorejo, dan Wringinanom.
Abdul Muhari mengatakan banjir juga merendam 194 hektare sawah, enam fasilitas pendidikan, dua fasilitas kesehatan, serta 13 ruas jalan antar kota. Tidak ada korban jiwa, sementara kerugian materil masih dalam proses pendataan. "BPBD Kabupaten Gresik terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan asesmen di lapangan guna memastikan dampak bencana ini serta kebutuhan masyarakat terdampak," ujarnya.
Selain di Gresik, banjir juga melanda sejumlah daerah lain seperti di Kabupaten Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo, dan Trenggalek. BPBD Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, mengungkap kalau evakuasi di lapangan masih berjalan pada Selasa malam.
Adapun hujan intensitas tinggi terbukti kembali melanda wilayah Jawa Timur pada Selasa malam. Hal ini berdasarkan pantauan radar cuaca oleh peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin yang disampaikannya pada Selasa malam.
Erma menyebut Squall Line terpantau memanjang di tiga lokasi wilayah Jawa Timur tadi malam, yaitu: Ngawi-Purwosari-Bojonegoro utara, Jombang-Ngusikan-Mojokerto utara-Lamongan selatan (yang berpotensi terus memanjang ke selatan), dan Kota Surabaya. "Waspada hujan deras dan angin kencang di sepanjang lintasannya," kata Erma.
Menurut Erma, Squall Line adalah gulungan panjang awan badai yang menghasilkan barisan hujan dalam formasi garis memanjang. Squall line yang pecah akan menimbulkan angin kencang dengan atau tanpa disertai hujan deras.