Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

5 Sungai Paling Tercemar di Dunia, Ada di Asia hingga Eropa

Bukan hanya di Asia, sejumlah sungai paling tercemar di dunia juga terdapat di Eropa dan Amerika

14 September 2023 | 18.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap hari, ekosistem sungai dicemari oleh limbah. Sejumlah sungai di dunia bahkan mendapat predikat sebagai sungai paling tercemar di dunia. Pencemaran sungai merupakan kerusakan ekosistem air yang disebabkan pembuangan limbah industri, perkotaan dan pertanian. Berbagai limbah tersebut mengandung bahan bahan kimia berbahaya atau polutan sehingga berdampak buruk pada siklus air dan mengancam akses air minum bersih. 

Tak hanya itu, pencemaran sungai dapat menurunkan populasi fauna dan flora di perairan sungai. Serta memberikan dampak buruk bagi kesehatan warga yang tinggal di sekitarnya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut lima sungai paling tercemar di dunia.

1. Sungai Gangga (India)

Sungai Gangga mengalir sepanjang 1.569 mil atau 8.284.320 kaki melewati India dan Bangladesh. Dikutip dari globalcitizen.org, sungai terbesar ketiga di dunia sekaligus paling suci di India ini, menyerap satu miliar galon sampah setiap harinya. 

Tujuh puluh lima persen polutonnya berasal dari limbah mentah dan limbah rumah tangga. Sedangkan sisanya berasal dari limbah industri, termasuk persembahan keagamaan. Oleh karenanya, Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menyebutkan orang-orang yang tinggal di tepi sungai suci Gangga lebih berisiko terkena kanker dibandingkan tempat lain di India.

Kendati demikian, masyarakat masih menggunakan sungai Gangga untuk menopang kehidupannya. Mulai dari membersihkan dosa umat Hindu, menjadi basis konsumsi lebih dari dua miliar orang, hingga digunakan sebagai irigasi dan bangunan.  

2. Sungai Citarum (Indonesia)

Serupa dengan Gangga, sungai Citarum mengalami pencemaran dari limbah industri dan rumah tangga. Sungai ini yang berada di Jawa Barat ini, melewati kawasan padat penduduk dan didapati 200 pabrik tekstil di tepiannya. Akibatnya, sungai Citarum mengeluarkan bau busuk, air yang keruh dan dipenuhi pusaran berlendir.

Tak hanya itu, limbah industri dari 200 pabrik tersebut meningkatkan kadar merkuri air dari standar yang diperbolehkan. Merujuk dari studi Organisasi nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York dan Green Cross, Swiss, menyebutkan kandungan polutan kimia yang dibuang ke sungai ini, beberapa kali lebih tinggi dari angka rerata dunia. Bahkan tercatat lebih dari 500 ribu orang terkena dampak langsung pencemaran di Sungai Citarum. Serta 5 juta orang terkena dampak tak langsung akibat polutan kimia yang dibuang ke sungai Citarum.

3. Sungai Kuning (Cina)

Sungai Kuning atau sungai Huan mengalir melalui sembilan provinsi di China. Dilansir dari seasmartschool.com, sungai Kuning tercemar akibat pembuangan pabrik kimia dan industri pertambangan batu bara. Akibatnya, sungai Kuning sangat beracun dan tidak aman untuk dikonsumsi manusia atau hewan, termasuk untuk pertanian. 

Kendati demikian, masyarakat tetap bergantung pada sungai Kuning untuk mendapatkan air minum. Oleh karena itu, penduduk yang tinggal di sekitar sungai Kuning berisiko terkena penyakit cacat bawaan, kanker, dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air.

4. Sungai Sarno (Eropa)

Sungai Sarno merupakan sungai paling tercemar di Benua Eropa. Sungai Sarno mengandung polutan dari pabrik dan aktivitas pertanian di tepian sungai yang mengalir ke Italia. Akibatnya, sungai Sarno sangat beracun dan menjadi pemicu peningkatan kasus kanker hati di wilayah tersebut. 

Selain itu, Sungai Sarno yang mudah banjir menyebabkan tanah longsor dan polutan tumpah ke tanah di sekitarnya. Kondisi ini mengakibatkan pencemaran tanah atau disebut degradasi tanah. 

5. Sungai Mississippi 

Sungai Mississippi merupakan salah satu sungai tercemar di Amerika. Dikutip dari waterisaright.com, sungai yang dijuliki The Colon of America ini, telah menciptakan Zona Mati seluas hampir 8.000 mil persegi di muara sungai.

Pencemaran Sungai Mississippi berasal dari limbah industri dan petani yang mengandung bahan kimia berbahaya. Tak hanya itu, tumpahan minyak yang mengandung Arsenik, benzena, merkuri, dan nitrat turut menyumbang polutan di sungai ini. 

Pencemaran ini mengganggu rantai makanan dan menurunkan kadar oksigen di perairan. Sehingga menyebabkan kematian kehidupan akuatik, termasuk perubahan air sungai lantaran banyaknya limbah yang dibuang ke dalamnya. 

Pilihan Editor: Ribuan Ikan Mati di Sungai Cileungsi Karena Limbah B3

 

 

 

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus