Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini dikabarkan ribuan burung pipit mati di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Bali dan Cirebon. Masih belum diketahui secara pasti sebab musababnya. Hasil uji lab pada burung pipit di Bali tidak menunjukkan adanya infeksi, sehingga tuduhan terhadap faktor perubahan cuaca masih menjadi kemungkinan paling meyakinkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara soal burung pipit atau burung emprit dalam Bahasa Jawa, meski jumlahnya masih tergolong banyak, sebenarnya di tingkat global burung ini terancam punah. Di London, misalnya, dalam kurun waktu dua dekade terakhir, tiga dari empat populasi burung spesies Estrildidae ini telah menghilang. Di Indonesia, keberadaan burung pipit juga mulai jarang ditemui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak jenis burung pipit dengan beragam corak dan warna yang ternyata tak kalah menarik diadu dengan burung-burung hias lainnya. Beruntung sekali jika burung pipit ini menyarang di pekarangan rumah. Dikutip Tempo dari zonahewan.com, berikut ini jenis-jenis burung pipit:
1. Pipit Peking
Pipit peking atau nama ilmiahnya Lonchura punctulata merupakan salah satu jenis burung pipit dengan panjang tubuh sekitar 11 sentimeter. Dalam bahasa Sunda, pipit jenis ini dijuluki dengan nama burung peking atau pipit peking. Karena bunyinya seperti peluit saat terbang, burung pipit jenis ini disebut prit peking atau emprit peking dalam Bahasa Jawa. Dalam Bahasa Inggris disebut dengan Scaly-breasted Munia, yang merujuk pada bulu-bulu putih seperti sisik ditubuh bawah.
Jenis burung pipit ini kerap dijumpai di sekitar permukiman, kebun, pekarangan, dan juga sawah. Ciri-cirinya bertubuh kecil. Pada bagian kepala, leher, dan sisi atas tubuh serta ekornya berwarna cokelat. Selain itu, pada bagian sayap terdapat bercak semu berwarna putih dan pada tenggorokan berwarna cokelat kemerahan. Sementara pada bagian bawah tubuhnya, mulai dari dada, perut dan bagian sisi tubuh bermotif sisik berwarna putih.
2. Pipit Haji
Pipit Haji atau Lonchura maja banyak ditemukan di Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali dan pulau-pulau di paparan Sunda. Nama haji yang disematkan pada burung pipit jenis ini karena kepalanya yang berwarna putih identik dengan peci orang Indonesia yang telah berhaji. Ciri-ciri burung pipit haji yaitu bertubuh kecil, kurang lebih 11 sentimeter. Pada bagian leher hingga kepala berwarna putih dan tubuhnya berwarna cokelat, sementara bagian paruhnya berwarna abu-abu kebiruan.
3. Pipit Cokelat
Pipit Cokelat atau Lonchura atricapilla disebut juga dengan nama Chestnut Munia atau Black-headed Munia dalam Bahasa Inggris. Burung ini tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara, serta Asia Timur, terutama Cina, dengan ciri-ciri panjang 11 cm, seluruh tubuhnya berwarna cokelat kecuali kepada dan leher berwarna hitam. Di Indonesia, burung ini juga ditemui di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta beberapa wilayah di Maluku, termasuk Ambon.
4. Pipit Rawa
Pipit rawa atau Lonchura malacca berasal dari Asia Selatan, yakni India dan Sri Lanka. Jenis burung pipit ini telah menyebar ke sejumlah negara di dunia di antaranya Australia, Jepang, Portugal, Hawai, dan bahkan ke Venezuela. Burung yang dalam Bahasa Inggris dinamai dengan Tricoloured Munia awalnya disebut sebagai nenek moyang pipit cokelat. Namun setelah dikaji lebih lanjut, keduanya adalah jenis yang berbeda, meski sama-sama spesies Lonchura.
Sesuai namanya, Tricoloured Munia memiliki tiga warna yang terdiri dari hitam, putih, dan cokelat. Dengan masing-masing warna hitam pada bagian kepala, tenggorokan, dan perut. Warna putih pada bagian dada, dan warna cokelat pada bagian punggung hingga ekor. Sama seperti burung pipit pada umumnya, pipit rawa juga memiliki paruh berwarna putih keabu-abuan dan kaki pucat.
5. Pipit Dwiwarna
Bondol dwiwarna atau Lonchura bicolor seringnya dijumpai di wilayah Afrika bagian tengah dan selatan. Habitatnya di padang rumput dataran yang lembab dengan iklim tropis maupun subtropis. Berbeda dengan pipit lainnya yang memakan biji-bijian, pipit dwiwarna cenderung memakan ganggang untuk bertahan hidup. Ciri-cirinya, paruh berwarna abu-abu kebiruan dan kepala hitam kecokelatan. Sementara punggungnya berwarna cokelat dan ekornya berwarna hitam. Sementara warna putih ditemukan pada bagian bawah mulai dari dada, perut hingga tunggir. Yang membedakan dengan jenis burung pipit di belahan bumi lain adalah pipit dwiwarna pada bagian sisi tubuh dan sayap terdapat bintik-bintik putih seperti batik.
6. Pipit Oto-hitam
Pipit Oto-hitam dengan nama ilmiah Lonchura ferruginosa merupakan salah satu burung pipit dengan penampilan yang memesona. Dalam bahasa Inggris, jenis pipit ini dikenal dengan nama White-capped Munia. Mereka hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.800 meter dari permukaan laut. Burung ini berukuran kecil sekitar 11 sentimeter dengan kepala berwarna putih, sementara bagian punggung hingga ekor berwarna cokelat. Sementara tubuh bagian bawah berwarna hitam. Pesona pipit Oto-hitam terdapat pada warna iris matanya yang merah.
7. Pipit Kalimantan
Pipit Kalimantan atau Lonchura fuscans merupakan buruk endemik Kalimantan dan hanya dapat dijumpai di pulau tersebut. Burung ini mendapat julukan Dusky Munia dalam Bahasa Inggris dan hidung di daratan rendah hingga ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Habitatnya di semak-semak, tepi hutan, maupun padang rumput dan lahan pertanian. Panjang tubuhnya sekitar 11 sentimeter, dengan warna cokelat kehitaman di seluruh tubuhnya.
8. Pipit Jawa
Pipit jawa Lonchura leucogastroides merupakan jenis pipit yang paling banyak ditemui di Indonesia dan ditemukan di beberapa daerah seperti Jawa, Sumatra, Bali dan Lombok, serta mendapat julukan Javan Munia dalam Bahasa Inggris. Biasanya mereka hidup dalam keluarga kecil mereka, namun saat musim panen padi tiba, pipit jawa akan membentuk kelompok besar untuk mencari makan. Tak jarang, pipit jawa dan pipit peking bergabung menjadi satu koloni untuk membentuk kelompok.
Ciri-cirinya yaitu bertubuh kecil seperti umumnya burung pipit, memiliki warna cokelat tua pada bagian kepala, tenggorokan, punggung hingga ekor. Sementara pada bagian perut dan sisi tubuhnya berwarna putih. Yang unik dari burung pipit Jawa adalah kedua paruhnya memiliki warna berbeda, paruh atas berwarna hitam, dan paruh bawah berwarna abu-abu kebiruan.
9. Pipit Tunggir Putih
Pipit tunggir putih yang memiliki nama ilmiah Lonchura striata merupakan jenis burung pipit yang berasal dari benua Asia Tropis. Sekilas mirip dengan pipit jawa bedanya pipit tunggir putih memiliki corak pada bagian punggung berupa guratan-guratan putih. Ciri-cirinya yaitu kepala dan punggung bagian atas berwarna coklat dengan guratan putih, begitu juga dengan punggung bagian bawah. Sedangkan pangkal pantat hingga ujung ekor berwarna coklat. Sementara sayapnya berwara coklat polos, dengan dagu dan tenggorokan berwarna coklat kehitaman.
HENDRIK KHOIRUL MUHID