Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Antisipasi Puncak Curah Hujan, BPBD Jakarta Kembali Gelar Modifikasi Cuaca Tahap II 13-16 Desember

Sebelumnya, modifikasi cuaca tahap pertama dilakukan pada 7-9 Desember.

13 Desember 2024 | 10.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Persiapan pesawat di Bandara Budiarto, Curug, Banten, untuk modifikasi cuaca di langit Jakarta. Modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan lebat serta mencegah dampak luas akibat banjir. Sumber: BPBD DKI Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melakukan modifikasi cuaca tahap II pada 13-16 Desember 2024. Sekretaris BPBD Jakarta Maruli mengatakan langkah ini untuk kembali mengantisipasi curah hujan tinggi yang berujung pada potensi banjir di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Curah hujan tinggi yang terfokus di wilayah lokal, kawasan hulu, serta potensi banjir rob atau pesisir masih menjadi fokus utama. “Tahap kedua ini diharapkan dapat lebih efektif dalam mendistribusikan hujan dan mengurangi dampaknya di Jakarta,” ujar Maruli dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 12 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, modifikasi cuaca tahap pertama dilakukan pada 7-9 Desember. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) mengklaim operasi tersebut mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen.

Modifikasi cuaca kembali dilakukan mempertimbangkan dinamika atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), bibit siklon tropis di Samudra Hindia, dan angin monsun dari Asia, yang berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa, termasuk Jakarta. Puncak curah hujan diprediksi terjadi pada 13-14 Desember 2024, dengan intensitas hujan sedang hingga lebat.

Direktur Operasi Modifikasi Cuaca Endarwin mengatakan operasi menggunakan pesawat untuk menyemai bahan khusus, seperti garam dan kapur tohor (CaO), dirancang untuk mengurangi pembentukan awan hujan di area tertentu. Penyemaian awan dilakukan di bawah koordinasi posko yang tersedia di Landasan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Landasan Udara Budiarto di Curug, Kabupaten Tangerang.

Koordinasi antarinstansi seperti dengan BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah dilakukan. "Koordinasi antarinstansi sangat penting, terutama dengan kondisi cuaca yang dinamis. Kami siap melakukan lebih dari satu kali penerbangan dalam sehari jika diperlukan,” tutur Endarwin.

BPBD Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem selama operasi berlangsung. Selain itu diminta agar mengurangi aktivitas di sekitar sungai, waduk, dan danau, serta mewaspadai potensi longsor di bantaran sungai, mengawasi anak-anak, dan berlindung di tempat aman ketika turun hujan.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus