Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

Jepang mulai membuah limbah nuklir ke Samudra Pasifik. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?

29 Agustus 2023 | 11.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemandangan udara menunjukkan tangki penyimpanan untuk air olahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami di kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang 13 Februari 2021, dalam foto ini diambil oleh Kyodo News. [Kyodo News / melalui REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang mulai melepaskan air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang telah diolah ke Samudra Pasifik pada Kamis, 24 Agustus 2023. Lantas, apa bahaya limbah nuklir Fukushima yang dibuang ke laut bagi Indonesia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Pencemaran radioaktif lingkungan laut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Limbah nuklir mengandung unsur-unsur radioaktif yang memancarkan radiasi ionisasi berbahaya. Menurut Dosen Rekayasa Nanoteknologi Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair), Intan Nurul Rizki, limbah nuklir itu mengandung banyak zat radioaktif, seperti iodin, selenium, tritium, dan karbon-14. Zat-zat tersebut akan mengakibatkan dampak serius terhadap makhluk hidup yang terpapar.

“Dampak yang ditimbulkan bersifat akumulatif, akan terlihat setelah lima, sepuluh, atau bahkan dua puluh tahun mendatang. Akumulasi umumnya pada biota laut yang terkoneksi dalam rantai makanan,” kata Intan seperti dikutip dari situs resmi FTTM Unair.

2. Dampak pada kesehatan manusia

Apabila organisme laut yang terkontaminasi radiasi dimakan oleh manusia, radiasi dapat diakumulasi dalam tubuh manusia. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti kanker dan gangguan genetik. Karena itu, pembuangan limbah nuklir ke laut dapat memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsi produk-produk laut.

3. Radiasi nuklir di lautan menyebar dengan cukup cepat

Dilansir dari Forbes, ahli geofisika kelautan Kelly Martin mengungkapkan, berdasarkan pengujian pada 1950-1960, radiasi nuklir di lautan menyebar dengan cukup cepat atau tak dapat diukur setelah beberapa bulan maupun tahun. Beberapa radionuklida mengendap di dasar laut dan sebagian lainnya mencemari pulau-pulau di dekatnya.

4. Picu bencana ekologis dunia

Anggota Komisi VI DPR RI Luluk Nur Hamidah meminta pemerintah Indonesia untuk merespons serius terkait kebijakan Jepang yang membuah limbah nuklir ke laut. Menurut dia, hal itu akan mengancam perairan Indonesia.

“Kalau pemerintah Jepang benar-benar membuang limbah nuklir, akan memberikan risiko, dan juga bencana ekologis bagi dunia. Tentu saja, akan berdampak serius terhadap perairan Indonesia,” ujar Luluk dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Mei 2023, dikutip dari situs resmi DPR RI.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus